Gus Dur dan Kereta Api yang Bisa Berdiri

Gus Dur dan Kereta Api yang Bisa Berdiri

Gus Dur dan Kereta Api yang Bisa Berdiri

Setelah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk berpergian jauh menggunakan kereta api.

“Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” ledek si dokter.

“Anda jangan meremehkan, kereta itu cepet banget loh!” jawab mantan Presiden RI ke-4 itu.

“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?” tanya dokter.

“Oho.. Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat,” kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini.

“Anda mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api,” cecar sang dokter.

“Wah, Anda salah. Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat,” jawab Gus Dur, langsung disambut wajah kecut sang dokter.

Demikian Gus Dur dan Kereta Api yang Bisa Berdiri.

Kedua ini adalah tentang Kecerdasan Gus Dur.

Suatu waktu ada seseorang yang mengadukan masalahnya kepada Gus Dur: “Gus, mohon solusinya, saya sedang punya masalah besar. Usaha saya bangkrut, anak-anak butuh biaya untuk sekolah mereka dan istri saya akhirnya minta cerai.”

Gus Dur balik nanya: “Kira-kira bisa diatasi apa tidak?”

Dijawab: “Insya Allah bisa Gus!”

“Ya sudah ndak usah dipikirkan lagi,” jawab Gus Dur tenang.

Di hari lainnya, datang juga seseorang yang juga mengadukan masalahnya kepada Gus Dur. Ia berkata: “Maaf Gus, saya sedang punya masalah sangat besar dan banyak. Usaha saya bangkrut, istri saya minggat, hutang saya bertumpuk-tumpuk, setiap hari saya hanya bisa ngumpet kalau ada penagih datang ke rumah.

Kira-kira solusinya bagaimana Gus?”

Gus Dur pun balik nanya: “Kira-kira bisa diatasi apa tidak?”

Dijawab: “Tidak bisa Gus!”

Gus Dur pun menjawab:“Ya sudah ndak usah dipikirkan lagi.”

Kang Said mengatakan: “Inilah yang dimaksud dengan Minallah wa Ilallah wa Billah.”

Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 16 Februari 2014

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *