Fenomena Pak Syatiri dan Kisah Perpustakaan PBNU

KH Ma’ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

Setengah jam sebelum Maghrib Pak Yai Syatiri mengajak saya masuk ke ruang perpustakaan PBNU di lt.2. Sebenarnya sudah direncanakan sejak tadi siang, tapi banyak berjumpa dengan para Habaib dan Kyai.

Pak Yai Syatiri berkisah bahwa setelah Muktamar NU 1984 di Situbondo dan Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, maka mendapat amanah untuk menyelamatkan dokumen milik NU. Gus Dur kemudian memberikan beasiswa kepada Pak Syatiri untuk kuliah di Jogja khusus tentang kepustakaan.

Jelang Muktamar NU di Semarang pada tahun 1989 Pak Syatiri telah memiliki 600 dokumen yang berkaitan dengan NU. Dokumen tersebut dipajang di arena Muktamar sekaligus menyebar selebaran agar para peserta yang memiliki naskah dan dokumen ke NU an diserahkan kepada Tim ini. Setelah Muktamar kemudian banyak yang menyerahkan dokumen, termasuk Gus Mus yang memiliki suara rekaman beberapa kyai di awal berdirinya NU.

Buku-buku, artikel, khazanah intelektual NU saat ini terkumpul di perpustakaan ini. Banyak para pengamat, peneliti, para calon doktor yang mencari sumber rujukan disini. Bahkan Kyai Sa’id Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, pernah bertanya kepada Pak Syatiri: “Pak, apa ada tulisan dan artikel saya disini, saya mau jadi profesor”. Pak Syatiri menjawab: “Sudah ada, kyai. Sebanyak 275 artikel milik Anda”.

Saya pun mendapat motivasi dari beliau agar karya-karya tulisan saya (dalil-dalil Amaliah NU) diabadikan di tempat ini. Kalau tulisan saya di majalah NU Aula selama 4 tahun sudah terdokumentasi di sini. Kata beliau: “Siapa tahu kelak disini akan ada seorang calon doktor yang akan mengkaji karya sampeyan. Seperti beberapa hari lalu ada yang hendak meneliti tentang Prof. KH Tholhah Hasan, datanya ada di Majalah Aula lama”.

Pak Yai Syatiri saat ini tidak hanya menjadi pimpinan di perpustakaan PBNU namun juga menjadi Ketua Takmir Masjid An-Nahdlah lt. 1 PBNU. Saya yakin ini Amal Jariyah yang terus tak berhenti pahalanya. Amin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *