Mantan Presidium Alumni 212 dan Ketua Progres 98, Faisal Assegaf berulah dengan mensetarakan kiai Nahdlatul Ulama (NU), KH. Mustofa Bisri dengan politikus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Di mata saya, pak@gusmusgusmu tidak lebih serupa dengan pak @aniesbaswedan yang jago bermain kata-kata,” tulisnya di akun Twitternya pada Rabu, (15/8/19) pukul 14.08 wib.
Cuitan tersebut seolah menggambarkan kiai NU (Gus Mus) tidak mengerti persoalan masyarakat.
“Sejak kapan Gus Mus memahami persoalan riil yang terjadi di sektor kelautan & perikanan?,” katanya.
Lantas dia pun meremehkan Gus Mus dengan mengatakan tidak bisa baca laporan keuangan.
“Wong, baca laporan BPK & Kementrian Keuangan aja ga, terus nekat memuja Susi setinggi langit,” katanya lagi.
Akibat cuitannya itu mendapat komentar dari sejumlah Netizen.
“Sekali ini kena batunya kau @faizalassegaf, orang akan marah dengan cuitanmu ini. @gusmusgusmu itu ulama yang baik dan santun, tidak pantas kau tarik-tarik ke urusanmu mencari makan,” tukas kang cilok @hansip_kambuh.
Datang juga dari akun rida_fa @faridar4 yang mengumpat Faisal.
“Dasar Mulut offside.@faizalassegaf. Minta di gampar pakai bodem biar luluh lantah. Kiyai kami kau jadikan bahan ocehan dalam urusan politikmu. Saya benar-benar tak terima ini,” ucapnya.
Selain itu, akun @tempemendoanGL meminta Faizal untuk menhapus cuitannya.
“Tolong hapus cuitan ini. Dan minta maaf dengan Yai Gusmus. Anda telah membuat keputusan yang salah dan fatal. Anda sudah kehilangan adab,” katanya.
Sementara, cuitan itu mendapat tanggapan dari pengurus NU Jakarta Timur (Jaktim), Cakhyono menanyakan sebab cuitan Faisal.
“Kok bisa begitu, sampeyan mengatakan begitu dasarnya apa?,” tanya Wakil Katib NU Jaktim, @Cakhyono2.
Cakhyono menilai cuitan Faisal itu sedang mencari panggung. Pasalnya, Faisal yang biasa kritis terhadap oknum politikus yang menggunakan agama untuk cari popularitas dilakukan juga olehnya.
“Kalau nyari panggung jangan gunakan ulama untuk cari popularitas bung. Ga bedanya anda dengan politikus yang menggunakan agama untuk merebut simpati masyarakat. Saya kira anda perlu pahami ini,” ucap Cakhyono.
Cakhyono pun berpesan pada Faisal untuk tidak asal ucap. Bahkan dia meminta pada Faisal, untuk silaturahim dengan Gus Mus mengklarifikasi hal tersebut. Selain itu, Cakhyono meminta pada Faizal untuk datang ke Kantor NU Jakarta.
“Beliau @gusmusgusmu ulama panutan kami. Kalau ngomong jangan asal jeplak, ditelaah dulu bung. Klo ada masalah dengan kiai kami Monggo datang ke Rembang, klo merasa jauh bisa datang ke pengurus NU di Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Rais Syuriah PCINU Australia-New Zealand, Gus Nadirsyah Hosen menghimbau agar para santri dan Banser tidak terpancing. Hal itu disampaikannya melalui akun twitter @na_dirs.
Mohon para santri NU dan banser untuk tidak terpancing dengan omongan orang yang gak punya adab sama kiai sepuh. Malam Jumat nanti selipkan doa untuk orang ini agar Allah melembutkan lisannya, membersihkan hatinya dan mengaruniai rejeki untuknya,” tulis Gus Nadirs. (rls/rk)