Dialog Allah SWT Dengan Rasulullah Menjadi Bacaan Dalam Tahiyat

Dialog Allah SWT Dengan Rasulullah Menjadi Bacaan Dalam Tahiyat

Dialog Allah SWT Dengan Rasulullah Menjadi Bacaan Dalam Tahiyat

Pada suatu malam Malaikat Jibril AS mengantarkan Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril AS tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril AS pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanan sendiri tanpa dirinya.

Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana Allah SWT hingga tiba di Arsy. Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad SAW berhadapan dan berbincang secara langsung dengan Allah Azzawajalla. Bayangkan betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini. Percakapan antara Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT.

Rasulullah SAW pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah SWT: “ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH” (Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah SWT).

Kemudian Allah SWT menjawab sapaan Nabi: “ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.” (Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunianya).

Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah SAW tidak merasa jumawa atau berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya, ini yang membuat kita sangat terharu.

Beliau menjawab dengan ucapan: “ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.” (Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih).

itu adalah percakapan sang Tuhan dan hambanya, Sang pencipta dan ciptaannya, dan beliau saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain dan lihat betapa Rasulullah SAW mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita ketika beliau dihadapan Allah SWT.

Melihat peristiwa ini, para malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan terkagum betapa Rahman dan Rahimnya Allah SWT, betapa mulianya Muhammad SAW.

Kemudian para malaikat pun mengucap dengan penuh keyakinan: “ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH (Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul Allah).

Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam Shalat yaitu pada posisi Tahiyat awal dan akhir, yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih meresapi makna shalat kita. Sehingga kita dapat merasakan getaran yang dirasakan oleh para malaikat disaat peristiwa itu.

Demikian Dialog Allah SWT Dengan Rasulullah Menjadi Bacaan Dalam Tahiyat, semoga bermanfaat.

Penulis: Ahmad Hasan Mashuri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *