Dahsyatnya Keistimewaan Sayyidina Hasan Cucu Rasulullah.
Kenapa kita sedikit mengetahui tentang Sayyiduna al-Hasan berbeda halnya dengan Sayyiduna al-Husain radhiyallu ‘anhuma?
Jawaban Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah:
Pertama: Sayyiduna al-Hasan meninggal muda di usia 48 tahun, berbeda dengan Sayyiduna al-Husain yang meninggal di usia 63 tahun.
Kedua: Sayyiduna al-Hasan menjalani hidup yang tenang.
Beliau mengakhiri perselisihan yang terjadi sejak Sayyiduna Ali diangkat jadi khalifah. Perselisihan itu mengakibarkan sekitar 200.000 muslim meninggal, korban jauh lebih dari yang dibunuh musuh Islam.
Sayyiduna Hasan mengetahui dari sang kakek bahwa khilafah rasyidah hanya 30 tahun, makanya beliau yang merupakan sayyid (pemuka umat) tidak mau menjadi salah satu pemimpin di fase “kerajaan yang otoriter” & lebih berilmu menyerahkan kekuasan pada Sayyiduna Mu’awiyah yang berminat.
Beliau membuat kesepakatan agar Sayyiduna Mu’awiyah mengirim setiap tahun sejumlah dana untuk beliau di Madinah.
Perlu diketahui bahwa dana yang disepakati itu kurang dari dana semestinya yang didapatkan oleh Sayyiduna al-Hasan dari khumus yang dikhususkan untuk Sayyiduna Nabi ﷺ & ahli al-bait dan Beliau menggunakannya umat Islam yang anak-anak yatim, miskin, ibn sabil, terlilit hutang dan sebagainya.
Semasa hidup Sayyiduna Rasulullah ﷺ, umat Islam yang memerlukan dll mendatangi Beliau.
Nah, setelah Beliau ﷺ diangkat ke ar-Rafiq al-A’la, maka kaum muslimin mendatangi keturunan Beliau ﷺ, bukan pada khalifah yaitu Sayyiduna Mu’awiyah. Antrian panjang setiap hari depan kediaman Sayyiduna al-Hasan sekitar jutaan pound (milyaran rupiah) tiap harinya yang beliau keluarkan.
Jadi sejarah hanya mencatatkan sedikit karena itu masa tenang; bahwa kehidupan Sayyiduna al-Hasan berjalan dengan ibadah, mengajar umat Islam & membantu orang-orang yang memerlukan, sampai akhirnya meninggal diracun.
Berbeda dengan masa Sayyiduna al-Husain dengan berbagai permasalahan yang terjadi pasca wafat Sayyiduna Mu’awiyah, sehingga sejarah mencatat berbagai kejadian itu termasuk andil beliau dalam menghadapinya..
*Faedah dars siang Jum’at bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah, 29 Januari 2021 M.
Penulis: Hilma Rosyida Ahmad, Al-Azhar Mesir.
