Cucu Habib Ali Kwitang Saksikan Getaran Rasulullah dalam Diri Guru Sekumpul.
Abah Guru Sekumpul selalu hadir di hati masyarakat. Kehadirannya dipenuhi rasa kasih sayang dan perhatian yang luar biasa. Terbukti, semua santri dan jama’ahnya selalu rindu dengan kehadiran Abah Guru Sekumpul. Ini tak lain karena dalam diri Abah Guru Sekumpul tersimpan kerinduan yang luar biasa kepada Rasulullah SAW.
Getaran rindu Rasulullah itulah yang disaksikan Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang (cucu Habib Ali Kwitang). Suatu hari, cucu Habib Ali Kwitang hadir di Musholla Arraudhoh Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan. Kesaksian cucu Habib Ali Kwitang ini bentuk nyata bahwa Abah Guru Sekumpul sosok kekasih Allah yang penuh karomah.
“Majlisnya Tuan Guru KH. Zaini Abdul Ghani / Guru Ijai, dimana di sana dibacakan Maulid Simthud Durror, di dalam pembacaan Maulid banyak disenandungkan Qasidah puji-pujiaan terhadap Rasulullah SAW yang Mulia.
Salah satunya ialah Huwan Nur, di dalam membawakan Qasidah tersebut, Tuan Guru menangis terharu. Dan itu Alfaqier (Habib Abdurrahman) saksikan tangis kerinduan terhadap Rasululloh SAW,” kata cucu Habib Ali Kwitang.
“Terdengar dari suara lirihnya kalimat “” Ya Rasulullah ……..Ya Rasulullah……..Ya Habibi Ya Rasulullah……… Ya Allah, betapa indahnya seorang Tuan Guru yang menaruh cinta Terhadap Rasululloh SAW. Mudah-mudahan kita dikumpulkan di surga dengan beliau bersama Rasulullah SAW,” pungkas cucu Habib Ali.
Hal senada juga dikisahkan KH Fuad Pleret Yogyakarta, Pengasuh Pesantren Raudlatul Fatihah, Pleret Bantul Yogyakarta. Saat itu, kata Kiai Fuad, Ibu Nyai Nur binti Mbah Dalhar Watucongol Magelang Jawa Tengah datang di Pesantren Kiai Fuad. Ketika melihat foto Abah Guru Sekumpul, Ibu Nyai Nur langsung berkata:
“”Ini seorang Habib. Ini Habib. Ini Habib. Kalian (wajib) ziarah ke makam nya…!!!,” kisah Kiai Fuad.
Ibu Nyai Nur termasuk sosok perempuan Waliyulloh. Beliau selalu dikawal Nabi Khidhir As diman saja beliau berada.
Memandang sosok Abah Guru Sekumpul seperti memandang sosok Rasulullah SAW. Bagi orang-orang yang sudah terbuka hijabnya (ma’rifat), tiada lagi memandang kepada Basyariah Abah Guru Sekumpul melainkan memandang Rasulullah, karena Abah Guru adalah Khalifah yang sempurna. Abah Guru Sekumpul sudah menjadi Khalifah yang sempurna sejak usia muda. (Mukhlisin)
___________
Semoga artikel ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini