Bukti Kewalian Sayyid Al-Maliki yang Diuji Kiai Indonesia

Kiai Indonesia Ini Buktikan Kewalian Sayyid Ahmad A-Maliki

Bukti Kewalian Sayyid Al-Maliki yang Diuji Kiai Indonesia. Kisah ini terjadi pada KH. Nur Hasanuddin (Pengasuh PP. Darussa’adah Tumpang, Malang Jawa Timur) ketika bersama dengan Sayyid Ahmad Al-Maliki di Masjid Nabawi. Sayyid Ahmad adalah putra Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

waktu itu Sayyid Ahmad Al-Maliki sedang duduk santai sambil menikmati Qohwah (kopi). Di sekelilingnya sudah hadir banyak orang untuk mengambil barokah dari sisa qohwah tersebut salah satu diantaranya adalah KH. Hasanuddin.

Melihat posisi dirinya yang duduk lumayan jauh dari Sayyid Ahmad Al-Maliki membuatnya sedih sebab secara akal tidak mungkin kebagian sisa qohwah yang diinginkan. Keinginannya yang sangat kuat itu mendorong hatinya untuk berkata,

“Ya Allah, jika memang maqom kewalian Abuya Sayyid Ahmad sama dengan Abahnya (yakni Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki-red), maka beliau pasti memberikan sisa qohwahnya padaku.”

Masya Allah, sungguh di luar dugaan, Sayyid Ahmad Al-Maliki tiba-tiba langsung memanggil KH. Hasanuddin.

“Ta’al, ya Hasan. Isyrob hadzil qohwah (kesinilah, ya Hasan. Minumlah kopi ini).”

Sayyid Ahmad Al-Maliki rupanya tidak memberikan kepada orang di dekat beliau melainkan sisa qohwah itu diberikan kepada KH. Hasanuddin.

Masya Allah Tabarakallah.

Kisah ini sumbernya disampaikan oleh Sayyid Habib Taufiq Muhammad Dahlan Al-Jilani.

Demikian artikel Bukti Kewalian Sayyid Ahmad Al-Maliki yang Diuji Kiai Indonesia, semoga bermanfaat.

09 Juni 2020.

Penulis: Bent Hasan, Madura.

“terkadang, kisah atau cerita yang dialami oleh para kiai dan ulama memberikan pencerahan baru bagi kita. betul? oleh karena itu, marilah kita selalu berdekatan dengan para kiai dan ulama, karena para ulama adalah penerus para nabi. tapi jangan asal ulama ya.. ulama dan tidaknya itu bisa kok kita nilai secara akal, karena Islam tidak mengajarkan saling membenci, saling mencaci, saling mengolok, atau bahkan sampai membunuh. Islam tidak seperti itu, Islam itu Indah, damai, menyejukkan, mengajarkan ketentraman, menjaga perdamaian. – editor”

semoga manfaat untuk kita semua, dan keberkahan selalu mengalir kepada kita.. amiin..

________
simak juga artikel terkait hikmah disini
simak juga video terkait hikmah disini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *