Bukan ASI Ibu, Saat Lahir Mbah Moen Langsung Minum Air Doa Mbah Hasyim Asy’ari

Tanda Kiamat Semakin Mendekat

Mbah Maimoen Zubair dikenal sepanjang pejuang NU sepanjang hayatnya. Ditengah usia sepuhnya, Mbah Moen tak pernah lelah sedikitpun menghadiri acara acara NU.

Ini ditegaskan oleh KH Taj Yasin Maimoen dalam acara Silaturahmi Nahdlatul Ulama Se-Dunia Ke XVIII yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Hotel Altayseer Towers Hotel, Makkah, Kamis (8/8).

“Kiai Maimoen mengajak kepada kita semua untuk meruskan apa yang sudah dicita-citakan oleh para pendiri NU yakni amar Ma’ruf nahi munkar, Islam Rahmatan lil Alamin, wasathiyah. Ini yang harus ada di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Gus Yasin juga mengisahkan juga saat-saat akhir hayatnya, Mbah Maimoen terus menyerukan persatuan dan kesatuan bangsa dengan tanpa melihat suku, bahasa, apalagi partainya.

“Ia hanya membawa NU, mengkampanyekan NU, mengajak kebersamaan, mengajak kebersamaan. Ayo, kita itu satu bangsa. Kita itu satu negara. Beliau mengajak itu yang dikedepankan,” katanya.

Apa rahasia kecintaan Mbah Moen dalam berjuang di NU?

Gus Yasin menegaskan bahwa ketika lahir, Mbah Moen langsung mendapatkan air doa dari Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH A Wahab Chasbullah.

“Bapak saya ketika dilahirkan, tidak pernah mimum ASI dari ibundanya di sebabkan sakit, sehingga yang pertama masuk ke Bapak saya adalah air putih yang dibacakan Do’a oleh Hadrotus Syeih Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah, bahkan beliau berdua memberikan air ludahnya di air tersebut.”

“Berkat doa dan barokahnya kyai kyai NU, sehingga Bapak bisa merasakan khasiatnya. Bapak begitu cinta ke NU,” pungkas Gus Yasin. (yan)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *