Bertemu Orang yang Sudah Wafat, Kisah Nyata Karomah Guru Sekumpul

Bertemu Orang yang Sudah Wafat, Kisah Nyata Karomah Guru Sekumpul

Bertemu Orang yang Sudah Lama Wafat, Kisah Nyata Karomah Guru Sekumpul.

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul) mempunyai jalinan persahabatan yang luas diantara para ulama’ dan tuan guru di Nusantara. Selain Abah Guru Sekumpul juga rajin silaturrahim, banyak sekali para ulama’ yang juga silaturrahim kepada Abah Guru Sekumpul. Jalinan silaturrahim tidak hanya di waktu hidup, bahkan sampai wafat pun tetap dijalin dengan baik. Makanya, Abah Guru Sekumpul sangat rajin ziarah ke makam para Wali Allah SWT.

Karomah Abah Guru Sekumpul sangat banyak disaksikan para ulama’, termasuk karomahnya mampu komunikasi dengan sudah wafat. Kisah komunikasi dengan sudah lama wafat ini dijelaskan dalam buku “100 Karamah dan Kemulian Abah Guru Sekumpul” karya KH. M. Anshari Kariem. Berikut ini kisahnya.

Ini pengalaman nyata yang dialami ayahanda penulis, Tuan Guru H. Muhammad Ideram.

Suatu ketika sekitar awal tahun 2000 an, selesai majelis Mushalla Arraudah sekumpul, Abah Guru Sekumpul memanggil Ayahanda untuk masuk ke kamar Mihrab. Setelah ketemu, Abah Guru bilang:

“Muhammad, aku sudah istikharah beberapa kali, sepertinya yang terlintas di hadapanku ini hanya kamu. Aku minta tolong sama kamu, carikan aku keris Sampana Carita, di (daerah) Binuang atau di (daerah) Rantau”.

Ayahanda sebagai murid, meski mengaku awam masalah besi-besi bertuah, langsung mengiyakan.

“Inggih, Insyaallah” jawab Ayah.

Sesudah pertemuan itu, Ayah mencari dan menanyakan kemana-mana jejak besi yang disebut Sampana Carita tersebut. Ketika melihat keris yang terlihat nampak bertuah, bersama penulis, langsung mengantar ke Sekumpul. Sampai beberapa kali mengantar, setelah diperiksa Abah Guru, ternyata bukan yang dimaksud.

Hal itulah yang membuat kami berdua seringkali berkunjung dan bertemu dengan Abah Guru Sekumpul.

Sampai beberapa bulan, Ayah dibantu penulis terus mencari, tetapi jejak Sampana Carita ini belum juga diketemukan. Namun tanpa lelah Ayah terus mencarinya, hingga suatu saat Ayah dipanggil oleh Abah Guru Sekumpul lagi, meski belum ketemu barangnya. Lalu Ayah menghadap Abah Guru.

“Gimana Muhammad,  belum dapatkah”? tanya Abah Guru Sekumpul seperti tahu kondisi ayah saat itu.

“Inggih Abah Guru, belum.”

Guru maklum apa yang disampaikan Ayah.

Lalu Abah Guru Sekumpul sedikit bercerita:

“Keris Sampana Carita itu sebenarnya dekat dengan kamu. Kamu tahu kan H. Johan, Muhammad?” tanya Abah Guru Sekumpul.

“Inggih, itu masih kerabat dan jadi anak angkat saya juga,” jawab ayah.

“Abah  H. Johan, namanya H Usman, sudah datang  ke sini, memberi tahu bahwa Sampana Carita itu ada di tempatnya H. Johan,” kata Abah Guru Sekumpul.

Ayah manggut-manggut mendengar cerita Abah Guru Sekumpul. Ini sebuah keganjilan, karena H. Usman itu sebenarnya sudah meninggal puluhan tahun sebelumnya. Sebuah karomah nyata, beliau bisa berjumpa dan berbicara dengan orang yang sudah lama wafat.

Mengakhiri pertemuan itu Abah Guru bilang pada Ayah:

“Jadi kamu, Mad, datangi ke sana ke tempat H. Johan. Apabila dia bisa ke sini, ya bawa dia ke sini. Nanti telpon dulu aku.”

“Inggih.” jawab Ayah.

Ayah kemudian sekalian pamit untuk pulang. Pada saat di tentukan, setelah Ayah menelpon, Ayah dan penulis dan H. Johan sekeluarga sowan ke sekumpul untuk menyerahkan besi Sampana carita tersebut.

Itulah kisah karomah Abah Guru Sekumpul. Sepertinya kisah seperti ini tidak masuk akal, tapi begitulah para kekasih Allah mendapatkan anugerah yang luar biasa. Semoga kita semua selalu mendapatkan berkah sepanjang hayat. Amiiin. (Abu Umar/Bangkitmedia.com).

______________
Semoga artikel Bertemu Orang yang Sudah Lama Wafat, Kisah Nyata Karomah Guru Sekumpul ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *