Berkah Manut Kiai untuk Ikut Gus Dur, Kiai Marsudi Syuhud Akhirnya Jadi Ketua PBNU

kiai marsudi syuhud

KH Marsudi Syuhud punya kisah sendiri ihwal jalan hidupnya sebagai santri. Apa yang dijalaninya semata manut dawuh kiainya. Makanya, santri bernama Marsudi tak berani membantah sedikitpun ketika diperintahkan kiainya untuk ikut Gus Dur. Dengan segala yang dimilikinya, santri Marsudi akhirnya menjadi santri Gus Dur dan mengikuti lelaku Gus Dur.

Kini, beliau sudah menjadi kiai. Namanya melambung di berbagai forum internasional. Kiai Marsudi Syuhud pernah menjadi Sekretaris Jenderal PBNU periode 2010-2015. Kini, Kiai Marsyudi duduk sebagai salah satu Ketua PBNU yang selalu menyuarakan Islam Nusantara di berbagai forum dunia.

Kisah perjalanan Kiai Marsudi yang manut kepada kiainya untuk ikut Gus Dur itu terekam dalam tulisannya berikut ini:

Di pertengahan tahun 1990-an, di tengah bergairahnya kaderisasi NU di bawah kepemimpinan Gus Dur. Saya dipanggil KH Mustolih Badawi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin Cilacap yang juga Rois Syuriah PBNU saat itu.

“Kamu ikut Gus Dur ke Jakarta.” Perintah beliau.

“Saya harus bagaimana Kyai?” Saya jujur masih bingung mau apa.

“Sudah pokoknya ikut dan ikuti Gus Dur kemanapun, manut,” tegas beliau.

“Inggih Kyai,” jawabku sambil berpamitan.

Dan pada waktu-waktu berikutnya saya mantap mengikuti Gus Dur dalam semua aspek dan kegiatan yang bisa dijangkau oleh saya. Sebagai santri, sesungguhnya semuanya yang tampak hari ini karena wasilah nderek dawuh Kyai Mustolih Badawi dan ikut Gus Dur dalam waktu yang tidak pendek.

Menjadi santri cukup dengan patuh, taat, dan ikuti apa petunjuk Kyai, karena Irsyadul Ustadz dan Thuluzzaman.
Mengikuti Kyai juga dibutuhkan kecerdasan (dzuka’), dalam cerdas berfikir dan cerdas bertindak serta cerdas berucap. Mengikuti Kyai tidak boleh bermalas-malasan, harus memiliki etos kerja yang maksimal dan inisiatif tinggi (Al-Hirsh).

Keberhasilan santri juga membutuhkan biaya tinggi, biaya (bulghoh) tidak hanya diartikan secara finansial, tapi ada harga yang tidak ternilai yang harus kita korbankan demi menuju kesuksesan itu sendiri dan tentu saja dengan kesabaran tingkat dewa (isthibar) dalam bidang apapun.

Gus Dur, KH Ma`ruf Amin, hanyalah dua sosok santri yang sukses dari deretan nama para pendiri NKRI.

Selamat Hari Santri Nasional. Santri itu PEMIMPIN. Santri itu Hebat. 

22 Oktober 2019.

(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *