(Intisari pidato Ketua Umum MUI / Wapres RI Terpilih dalam Anugerah Syiar Ramadhan 1440 H / 2019 M)
Penyelenggaraan Anugerah Syiar Ramadhan tiap tahun selalu mengalami kemajuan. Ini bagian dari tugas Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karena MUI ini tugas utamanya adalah; (1) Himayatul Ummah atau menjaga umat. (2) Khodimul Ummah atau pelayan umat. (3) Shodiqul Hukumah atau mitra pemerintah.
Menjaga umat dari apa? Antara lain dari (1) Dari intiqadatil fasidah atau akidah yang rusak. (2) Dari afkaril munharifah atau cara berpikir yang menyimpang. (3) Dari harakat tathorufiyah atau gerakan yang ekstrim dan (4) Dari akhlaqis sayyiah atau perilaku yang buruk. Karena itulah MUI banyak mengeluarkan fatwa dan harus mengawal supaya penyiaran itu berkualitas, mendidik dan menjadi tuntunan yang baik bagi umat.
Awalnya pada pertengahan 2000-an anugerah ini diadakan oleh MUI sendirian. Tahun 2016 baru kemudian berisnergi dengan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Sehingga mulai ada kemitraan yang kuat dan peran KPI luar biasa.
Tahun 2018 Kementerian Pemuda dan Olahraga bergabung, memberikan tambahan penghargaan. Tahun ini alhamdulillah Bank Syariah Mandiri turut berpartisipasi dengan turut menambah penghargaan di bidang syariah lifestyle & literasi keuangan syariah.
Syiar Ramadhan yang diselenggarakan televisi penting untuk diapresiasi dan dimotivasi agar produknya semakin positif. Kalau gak dijagaain nanti melenceng-melenceng. Jadi tugansya KPI mirip dengan MUI. Sama-sama mengawal agar masyarakat terhindar dari pengaruh negatif media.
Konsistensinya juga harus dijaga. Waktu Ramadhan baik, setelah ramadhan balik. Itu namanya tomat; Bulan Ramadhan tobat, setelah Ramadhan kumat. Kita tidak berharap demikian. Ramadhan harus dijadikan oleh televisi sebagai momen evaluasi dan belajar untuk menciptakan karya-karya terbaik. Sebagaimana fungsi Ramadhan yang sesungguhnya adalah sebagai momen berlatih untuk perbaikan akhlak sepanjang tahun.
Saya berterima kasih kepada Ketua, semua komisioner dan seluruh tim KPI yang siang-malam menyiapkan acara ini bersama tim kami dari MUI. Terima kasih dukungan Menpora Imam Nahrowi, khususnya kedeputian pengembangan pemuda. Pak Asrorun Niam ini double agent (Pengurus MUI sekaligus pejabat Kemenpora).
Juga terima kasih kepada Bank Syariah Mandiri yang tahun ini menjadi shohibul makan wal “makan”, artinya yang punya tempat dan yang ngasih makan.
Pada seluruh penerima anugerah saya ucapkan selamat. Teruslah semangat dan kreatif untuk membuat program-program yang bermanfaat untuk umat dan bangsa. In syaa Allah karya bapak-ibu semua akan menjadi amal jariyah, menjadikan rezeki bapak-ibu semua semakin berkah, keluarga bapak-ibu semua semakin sakinah, mawaddah wa rahmah.
Dilaporkan langsung dari Wisma Mandiri 1 Jakarta. Senin, 15 Juli 2019. (A3, KPID Jatim).
Penulis: A Afif Amrullah, Ketua KPID Jawa Timur.