Al-Qur’an Cetak Batu Singapura Tahun 1868

cetak batu singapura

Al-Qur’an Cetak Batu Singapura Tahun 1868.

Ini adalah quran cetak (batu) singapura. Sepintas seperti quran tulis tangan: Jenis kertas, system penjilidan, sampul, hiasan, dan ukuran. Dari aspek perwajahan bagian dalam juga begitu: tidak bernomor ayat, tidak terdapat nomor halaman. Mushaf ini saya dapat dari seorang kawan. Saya lupa, kenapa kawan kita itu mau-maunya mengirimkan naskah ini. Ke saya pulak. Kondisi lengkap.

Menurut catatan saya, Quran Singapura ini lebih banyak ditemukan dibanding dengan Quran Palembang. Dalam beberapa penemuan, saya melihat kondisinya sudah banyak yang memprihatinkan. Beberapa factor penyebabnya antara lain bahan kertas, dan tinta. Kertas meranggas- remuk seperti daun kering. Tinta, sering didapati, memakan kertas. Sepintas, kertas Quran Palembang lebih tipis, tapi lebih awet disbanding kertas quran singapura.

Pada abad ke-19, kebutuhan al-Qur’an penduduk Indonesia, selain diproduksi di dalam negeri (tulis tangan & Cetak batu Palembang), juga dari dari luar yaitu: Singapura, India dan Turki. Saya masih bertanya, kenapa di Jawa dengan penduduk Muslim terbesar saat itu (abad ke-19 M), belum terdapat percetakan Al-Qur’an? Barang satu pun. Atau saya yang minim informasi?

Dari perbandingan letak awal juz pada mushaf Palembang 1848 dan Singapura 1868, ada diskusi, kira-kira Quran mana yang menjadi rujukan saat itu?

(Penulis: Hakim Najib Syukrie, Lajnah Pentashih Al-Qur’an Kemenag RI)

*Demikian tentang Al-Qur’an Cetak Batu Singapura Tahun 1868, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amiin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *