Terima Kujungan MA Ma’arif 4 Lampung Tengah, PWNU DIY: Kuatkan Fikrah Nahdliyah!

YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA.COM

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta  menerima kunjungan tamu dari Madrasah Aliyah (MA) Ma’arif 4 Kalirejo, Lampung Tengah, Jum’at (05/1). Rombongan dari MA Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah tersebut berjumlah 6 orang guru dan 55 orang siswa. Kunjungan ini akan berlangsung sampai hari Ahad (07/1). Mereka diterima di Aula lantai 2 gedung PWNU DIY.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara penerimaan tamu tersebut Wakil Katib Syuriah PWNU DIY KH. Edy Musoffa, Wakil Ketua PWNU DIY Drs H Suharto Djuwaini M Pd I, Wakil Ketua PWNU DIY Dr. H. Arif Rohman, M.Si, Wakil Sekretaris PWNU DIY Masyhuri S.Sos.

Dalam kunjungan tersebut guru dan siswa MA Maarif Kalirejo Lampung tengah berniat belajar ke PWNU DIY dalam rangka memperdalam pemahaman Aqidah Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah serta ingin bertukar pengalaman mengenai pengelolaan ekolah/madrasah maarif NU.

KH. Edy Musoffa dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa anak-anak ma’arif NU perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar di masa mendatang bisa memberi manfaat bagi orang lain, khoirunnas anfa’uhum linnas.

“Agar bisa memberi manfaat kepada orang lain, maka para siswa harus punya modal kemampuan dengan cara banyak-banyak belajar. Nanti selepas lulus dari Madrasah Aliyah, anak-anak bisa melanjutkan kuliah di UNU Yogyakarta dengan memilih program studi yang disenangi,” ungkap Kiai Edy.

Sementara itu, Arif Rohman selaku Wakil Ketua PWNU DIY yang membidangi pendidikan dan seni budaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan  para siswa MA Maarif Kalirejo Lampung Tengah. Arif juga berpesan agar para siswa terus belajar membekali diri dengan penguatan fikrah (pokok-pokok pemikiran ke-NU-an-red), amaliyah, dam harakah (gerakah) An-Nahdliyah

“Dalam hal fikrah An-Nahdliyah, maka nilai-nilai tawasuth, tawazun, tasamuh, dan i’tidal harus melekat secara internal dalam diri setiap siswa ma’arif NU, baik sebagai konsep diri maupun sebagai kerangka berfikir dan bertindak yang didasarkan pada theologi Al-Asy’ary dan Al-Maturidy,” tegas Arif.

Begitu pula, lanjut Arif, dalam hal amaliyah An-Nahdliyah, maka semua amal perbuatan warga NU baik lahir maupun batin yang berhubungan dengan Ibadah, mu’amalah maupun akhlaq harus didasarkan pada ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah yang telah diwariskan para kyai, masyayikh, dan auliya’.

“Yang secara praktis dalam bidang fiqih kita mengikuti amaliyah salah satu dari madzhab empat, yaitu : Hanafy, Maliky, Syafi;y dan Hambaly, dalam bidang tasawuf kita mengikuti cara tasawuf Imam al-Junaid al-Baghdady dan Imam Al-Ghazaly,” tandas Arif. (Rokhim)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *