Suhu politik akhir-akhir ini makin memanas. Untuk itu, semua pihak harus saling menjaga diri dan menjaga komunikasi antar sesama dengan santun. Ulama’ menjadi panutan semua masyarakat, untuk itu semua pihak, khususnya politisi agar meneladani para ulama’ dalam komunikasi dengan masyarakat.
Demikian ditegaskan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) DIY, Masyhuri, menanggapi berbagai komunikasi politik akhir-akhir ini (18/04).
“Kita semua prihatin dengan berbagai kontroversi yang menyeret agama, sebagaimana dilakukan Amien Rais. Sebaiknya beliau meneladani ulama Muhammadiyah, yakni KH Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai ulama’ panutan yang rendah hati,” tegas Masyhuri yang juga mantan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat IPNU.
“Kiai Ahmad Dahlan itu sosok yang tawadlu’. Beliau satu dengan Kiai Hasyim Asy’ari, yakni ketika ngaji kepada Kiai Sholeh Darat Semarang. Dalam berdakwah, Kiai Dahlan bersikap bijak, santun, mencerminkan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah,” lanjutnya.
Masyhuri juga menegaskan bahwa kultur Mataram Islam sebagai kultur masyarakat Yogya juga berdakwah dengan cara merangkul, bukan memukul. Makanya, Pak Amien sebaiknya kembali kepada jati dirinya sebagai warga Yogya yang saling asah, asih, dan asuh.
“Kalau mengeluarkan pernyataan, ya itu statement yang ngayemi dan ngayomi, bukan yang memecah belah masyarakat dan bangsa. nilai-nilai yang khas Yogya semestinya melekat dalam diri para politisi yang berangkat dari Yogya,” lanjutnya dengan penuh semangat.
Masyhuri juga mengajak warga Yogya untuk bersikap kesatria dalam berpolitik. Jangan sampai menjatuhkan orang lain dengan cara-cara yang tidak kesatria. Jangan semua dianggap musuh, karena itu bisa memecah belah bangsa.
“Kita semua harus menjaga kesantunan dalam berbangsa. Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Para sesepuh bangsa harus menjadi contoh dalam menjaga negara ini, jangan memberi contoh yang buruk bagi generasi penerus bangsa,” pungkas Masyhuri. (ami)