Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu tempat lahirnya terbitan-terbitan bermutu. Beberapa majalah keren pernah terbit di sana. Salah satunya majalah Al-Manar, yang mengadopsi majalah Urwatul Wustho. Koran-koran generasi awal juga banyak yang lahir dari daerah ini.
Al-Qur’an Bukittinggi dalam postingan ini adalah Al-Qur’an cetakan penerbit Makba‘ah al-Islamiyah milik Haji Muhammad Sutan Sulaiman di Bukittinggi, Sumatera Tengah (waktu itu), pada Rabiul Akhir 1352 H / 1933. Berdasarkan kolofonnya, Al-Qur’an ini ditashih dengan pedoman kaidah rasm usmani oleh Mahkamah Syari’ah Bukittinggi yang saat itu diketuai oleh Syeikh Sulaiman ar-Rasuli dan Haji Abdul Malik.
Secara umum, Al-Qur’an Bukittinggi hampir mirip dengan Al-Qur’an Afif. Ciri tersebut antara lain berjumlah 539 halaman dengan 15 baris setiap halaman; bertanda waqaf; menggunakan nomor ayat dan basmalah pada Surah Al-Fatihah tidak dimasukkan ke dalam jumlah ayat. Surah Al-Fatihah berjumlah tujuh ayat, namun membagi ayat ‘Shirothol ladziina…’ menjadi dua; pada halaman Surah Al-Fatihah tertulis “diwahyukan setelah (Surah) Al-Mudatstsairir; pada tanda ain di pinggir halaman diberi juga nomor dan jumlah ayat dalam satu ain; pada bagian belakang terdapat doa khatam dan pembahasan mengenai ulumul Qur’an.
“Qad tamma hādzal-mushāf al-karīm bi‘aunillāhi al-‘adzīmi, muwāfiqan bi-rasmi al-khatti al-imām khalīfat rasūlillāh sallallāhu ‘alaihi wa sallama sayyidinā ‘Usmān ibn ‘Affān radiyallāhu ta’āla ‘anhu. Wa kāna itmāmu ¯ab‘ihi fī syahri Rabi‘il Ākhiri sanata 1352 H. fī al-Matba‘ah al-Islāmiyyah bi-Būkittinggī.”
Artinya:
Telah selesai (pencetakan) Mushaf al-Karim ini dengan pertolongan Allah Yang Mahaagung berdasarkan pada rasm khat Imam, khalifah Rasulullah saw, Sayyidina Usmān bin ‘Affān semoga Allah Yang Mahatinggi selalu meridainya. Selesai pencetakannya pada bulan Rabi’ul Akhir tahun 1352 H (1933) di Percetakan al-Islamiyah, Bukittinggi.
Lembar Pentashihan
“Segala puji bagi Allah swt yang telah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab yang tanpa kesalahan agar mereka bertakwa. Allah swt juga akan menjaganya dari perubahan seperti firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Zikrā dan sungguh Kami-lah yang akan menjaganya”. Sebagai bukti atas janji-Nya, setiap masa selalu ada segolongan umat yang menghafalnya. Salawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad saw, para sahabat, tabi’in dan siapa saja yang menjaga kitab-Nya.
Amma ba’du, kami telah mentashih mushaf ini, dan menelaah apa yang ada di dalamnya. Kami tidak menemukan tagyīr dan tahrīf. Sudah sesuai dengan mushaf-mushaf yang mu’tamad dan benar. Sesuai dengan rasm khat Imam Zu Nuraini Sayyidina Usman bin Affan r.a. dan telah sah untuk dicetak oleh Percetakan Matba’ah Al-Islamiyah HMS Sulaiman, Bukittinggi, Sumatra Tengah. Syukur ke hadirat Allah swt, semoga keberkahan selalu terlimpah kepada percetakan ini.
Ditulis oleh Haji Abdul Latif Syakur.
Ketua Mahkamah Syari’ah Bukittinggi
Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli – Haji Abdul Malik
Saya meyakini masih banyak quran cetakan dari Minang. Tapi saya tidak punya datanya.
(Penulis: Hakim Najib Syukrie, Lajnah Pentashih Al-Qur’an Kemenag RI)