Quran ini cetakan 1848. Pertengahan Abad ke-19 M. di Indonesia, saya hanya menemukan Quran ini 3 buah. Sebuah saya dapatkan dari pemiliknya Pak Cik Doktor Azim Amin atau Azim Baba. Beliau kawan baik saya. Sebuah lagi tersimpan di Musuem Palembang. Sebuah lainnya ada di Masjid Do Jumeneng, Cirebon. Dari ketiga Qur’an tersebut, dua dicetak tahun 1848, satunya lagi dicetak 1854. Ada rentang 6 tahun. Saya menduga kuat, bahwa antara 1848 s.d. 1854, produksi Quran Palembang ini tetap berjalan.
Quran ini merupakan quran cetak tertua di Dunia. Dicetak dan diperuntukkan untuk dibaca kaum muslim. Konon, Iran pernah mencetak Quran tahun 1846, dua tahun sebelum Quran Palembang tapi sayang wujud qurannya tidak ada. Quran Plembang dicetak menggunakan mesin cetak batu (Press Lithograph). Karyawan percetakan ini murid dari Abdullah bin Abdul Qadir Munsyi, seorang penulis quran dan buku agama dari Singapura.
Suatu saat saya berharap bisa melakukan kajian rasm mushaf ini. Karena itu bisa untuk mencari benang merah penggunaan rasm mushaf pada abad ke-19 M. berminat?
Oiya, menurut catatan Jeron Pieter, pada masa yang tidak terlalu terpaut jauh (Pertengahan abad ke-19 M), di Surabaya juga ada percetakan al-Qur’an. Tapi, wujudnya belum pernah saya lihat. Jenengan pernah lihat Quran cetakan Surabaya abad ke-19 M? kabari ya,, he he
Baca Juga: Quran Turki Rujukan Quran Kudus (1370 H/1951 M)
Berikut Kolofon (Catatan akhir) pada Mushaf tersebut. dalam bahasa Melayu aksara Arab.
“Sebermula adalah mengecap al-Qur’an al-‘Azim ini di atas Paris Lithographique yakni di atas impitan kayu batu dengan khat suratan fakir ila Allahi ta’aala al-Haji Muhammad Azhari ibnu Kemas al-Haji Abdullah, Palembang nama negerinya, Syafi’i mazhabnya, Asy’ari iktikadnya, Junaidi ikutannya, Sammani minumannya. Maka adalah yang mengerjakan cap ini adalah Ibrahim ibnu Husain, Sohab Nagur nama negerinya Singapura tempat kediamannya daripada murid tuan Abdulah ibnu Abdulkadir Munsyi Malaka. Telah selesailah daripada mengecap dia pada hari senin dua puluh satu hari dapipada bulan Ramadhan atas rukyat negeri Palembang pada Hijrah Nabi-salallahu alaihi wasallama- seribu dua ratus enam puluh empat tahun 1264. Maka membetuli pada dua puluh satu hari bulan Agustus tarikh Masehi seribu delapan ratus empat puluh delapan tahun dan enambelas hari bulan Mishra tarikh kubti seribu lima ratus enampuluh empat tahun (1564) dan sembilan hari bulan Ab tarikh Rumi dua ribu seratus lima puluh sembilan tahun dan dua puluh empat hari bulan Isfandar mah tarikh Farsi seribu dua ratus tujuh belas tahun (1217). Maka adalah banyak bilangan Qur’an yang dicap itu seratus lima Qur’an (105). Maka perhimpunan mengerjakan dia limapuluh hari, maka dalam satu hari dua Qur’an 3 juz, dan tempat mengerjakan cap itu di dalam negeri Palembang di dalam Kampung Tiga Ulu pihak kiri mudik Kampung Demang Jalaksana Muhammad Najib ibnu Almarhum Demang Wiralaksana Abdulkhaliq. Mudah-mudahan mengampuni Allah swt bagi mereka yang menyurat dia dan yang mengerjakan dia dan yang membaca akan dia dan bagi segala ibu bapak mereka itu dan segala muslim laki-laki dan perempuan dan segala ibu bapak mereka itu. Wa sallallahu ala khairi khalqihi sayyidina Muhammad wa alihi wa sahbihi wasallam.
3 Ramadhan 1439 H/ 19 Mei 2018
(Penulis: Hakim Njb Syukrie, Lajnah Pentashihan Al-Qur’an Kemenag RI)