Sosio Historis Turunnya Surat Al-Qadar dari Kisah Sam’un Al Ghazi

Dalil Hukum Makan Sahur Serta Penjelasannya

Dari kitab Mukasyafatul Qulub salah satu karya monumental al Ghazali diceritakan bahwa Rasulullah SAW. berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un al Ghazi as. Nabi Sam’un al Ghazi as adalah Nabi dari Bani israil
Nabi Sam’un al Ghazi as memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un al Ghazi as adalah kisah israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum
Rasulullah lahir.

Nabi Sam’un al Ghazi as ini telah berperang melawan orang kafir selama 1000 bulan. Senjatanya hanyalah rambut jenggot unta. Walaupun hanya bermodalkan senjata tersebut, banyak musuh kafir yang tewas tak terhitung jumlahnya. Subhanallah. Apabila Nabi Sam`un al Ghazi as haus, ia cukup meminum air segar yang keluar dari sela-sela gusinya. Apabila lapar, tumbuhlah daging dari tubuhnya, lalu ia pun memakannya. Menghadapi Nabi Sam`un al Ghazi as yang gagah perkasa, musuh begitu kewalahan.

Nabi Sam’un al Ghazi as berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.
ketangguhan dan keperkasaan nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu yakni raja israil. Akhirnya sang raja israil mencari jalan untuk menundukkan nabi Sam’un al Ghazi as. Berbagai upaya dilakukan sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkan barang siapa yang dapat menangkap sam’un Ghazi akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.
Mereka berkata kepada istri Nabi Sam`un al Ghazi as “Kami hadiahkan sejumlah harta untukmu jika kamu bisa membunuh suamimu”.
Istrinya menjawab, “Dengan apa aku dapat membunuhnya?”. Lalu orang-orang kafir tersebut berkata, “Akan kuberikan tali yang sangat kuat. Ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tertidur. Setelah itu, kami sendiri yang akan membunuhnya”

Karena istrinya tidak beriman kepada Allah, ia pun nekat melakukan perbuatan tersebut. Ketika tidur, Nabi Sam`un al Ghazi as diikat oleh istrinya. Ketika bangun, Nabi Sam`un al Ghazi as begitu kaget dan berkata, “Siapa yang mengikatku?”. Jawab istrinya, “Akulah yang mengikat, sekedar menguji kekuatanmu saja, wahai suamiku”. Segera saja Nabi Sam`un al Ghazi as melapaskan tali itu dengan sangat mudah. Gagal sudah usaha istrinya untuk membunuh suaminya. Namun, ia tidak menyerah. Kali ini atas perintah orang kafir, istrinya mengikat Nabi Sam`un al Ghazi as dengan rantai. Namun, Dengan mudah Nabi Sam`un al Ghazi as pun bisa memutuskannya. Berkali-kali ia mencoba, namun selalu saja gagal. Akhirnya, Nabi Syam`un al Ghazi as berkata, “Wahai istriku, aku ini adalah seorang wali Allah. Tidak ada yang bisa mengalahkanku dalam perkara dunia, kecuali rambutku ini atas izin Allah”. Nabi Syam`un al Ghazi as memang berambut panjang. Mendengar kelemahan suaminya ini, timbullah ide istrinya untuk memotong rambut suaminya ketika tidur. Usahanya berhasil. Rambut panjang Nabi Sam`un al Ghazi AS. dipotong, dibagi menjadi 8 gelung. Empat gelung digunakan untuk mengikat kedua tangannya, sedangkan empat gelung lainnya untuk mengikat kedua kakinya.

Hasilnya, luar biasa! Ketika bangun, Nabi Syam`un al Ghazi as benar-benar tidak bisa bergerak. Ia begitu marah kepada istrinya, namun sang istri segera saja memberi tahu orang kafir agar segera membunuh suaminya. Nabi Syam`un al Ghazi as pun digiring menuju ladang pembantaian. Disana dia diikat pada sebuah tiang rumah yang sangat kuat. Satu persatu mereka memotong kedua telinganya, bibir, mulut, kedua tangan, kedua tangannya dan membutakan kedua matanya. Astaghfirullahal adziim.. Betapa kejamnya mereka!
Kemudian Allah memberi wahyu atau ilham kepada Nabi Syam`un al Ghazi as, “Apa yang kau inginkan, Nabi Syam`un al Ghazi as?”. Dia pun menjawab, “Aku ingin agar Engkau memberikan kekuatan kepadaku kembali, agar dapat kugerakkan tiang rumah ini dan kuhancurkan mereka”.

Allah pun memberikan kekuatan kembali kepadanya, sehingga dapat menghancurkan orang kafir tersebut. Semuanya mati binasa termasuk istrinya yang durhaka. Kemudian nabi syam`un as bersumpah kepada Allah SWT akan menebus semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas Hidayah dari Allah SWT.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Nabi Sam’un al Ghazi as yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, Mendengar kisah ini, para Sahabat Rasulullah Saw menangis terharu. Mereka berkata: “Ya Rasul, tahukah Engkau, berapa pahalanya?”. Rasul Saw menjawab : “Tidak”. salah satu sahabat nabi berkata : Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam’un al Ghazi as. Kemudian Rasulullah saw, diam sejenak. Kemudian Malaikat Jibril as datang dan mewahyukan kepada beliau bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

Firman Allah dalam Surat Al Qadr

“Allah memberikan Lailatul Qadar kepadamu dan ummatmu, jika ibadah dimalam itu, maka pahalanya lebih utama dari seribu bulan”

Semoga Bermanfaat , Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin

والله المستعان وعليه التكلان

Penulis: KH. Damanhuri, Katib Syuriah PCNU Bantul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *