Mayoritas anak bangsa, khususnya anak muda sekarang, tidak bisa lepas dari media sosial. Fasilitas internet yang ada di handphone membuat dunia seperti dalam genggaman. Bisa berakibat negatif jika tidak punya alat penyaring (filter), dan berakibat positif jika digunakan sebagai media penyebaran ideologi dan informasi yang positif.
Hal ini sesuai kaidah; للوسائل حكم المقاصد (sarana mengikuti hukum tujuan).
Sarjana NU harus terpanggil untuk mengisi ruang media sosial dengan materi-materi Aswaja Nahdliyyah, khususnya materi tentang hukum amaliyah sehari-hari beserta dalilnya (tahlil, manakib, barzanji, maulid Nabi, istighatsah), bahkan tentang tata cara tayammum, wudlu’, menghilangkan najis, dan lain-lain.
Di kelas menengah ke atas, saat ini membutuhkan layanan praktis tentang dasar hukum dan tata cara ibadah dan hal-hal terkait muamalah yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan, saat ini dibutuhkan aplikasi untuk layanan muballigh-juru dakwah yang lengkap dengan fasilitas nama-nama Muballighin, curriculum vitae (kompetensi, latar belakang, jam terbang, denah lokasi, dll), dan lain-lain. Data base seperti ini harus dimulai digarap untuk merespons kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas.
Sarjana NU harus masuk kepada kelas masyarakat urban yang melek teknologi, supaya bidang garapan NU tidak hanya masyarakat pedesaan, tapi juga kelas menengah ke atas yang dinamis dan kompetitif. Bahkan, sudah saatnya sistem aplikasi ini selevel dengan grab atau Go-Jek, sehingga 24 jam masyarakat bisa mengakses dan mengkonfirmasi sesuai kebutuhannya. Saatnya ISNU masuk dalam medan dakwah modern ini dengan kesiapan teknologi dan SDM yang profesional.
Alhamdulillah, ISNU Pati sudah menerbitkan buku saku untuk kalangan pelajar dalam rangka meneguhkan Islam Nusantara dan mengikis bibit-bibit radikalisme yang menjangkiti alam bawah sadar kader-kader muda bangsa. Semoga bermanfaat untuk bangsa dan negara, amiin.
Gunung Pati, Semarang, 14 April 2018
(Jamal Ma’mur Asmani, Wakil Ketua PCNU Pati)