Sudah jelas puasa penuh hikmah dan manfaat untuk tubuh dan ketenangan jiwa. Semasa berpuasa, organ-organ tubuh dapat beristirahat dan sel dalam tubuh boleh berkumpul untuk bertahan. Puasa juga proses penjernihan kotoran, toksin racun dari dalam tubuh, mereduksi sel-sel tua dan menggantikan sel-sel tubuh yang sudah rusak dengan yang baru serta untuk memperbaiki fungsi hormon, menjadikan kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh kerana manusia mempunyai kemampuan memperbaiki secara alami.
Dengan puasa kulit menjadi segar, sehat, lembut, dan berseri. Kerana setiap saat tubuh mengalami metabolisme tenaga, yaitu peristiwa perubahan dari energi yang terkandung dalam zat gizi menjadi tenaga potensi dalam tubuh. Sisanya akan disimpan di dalam tubuh, sel ginjal, sel kulit dan kelopak mata serta dalam bentuk lemak dan glikogen.
Beberapa cendekiawan telah melakukan beberapa ujian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini:
- Allan Cott, M.D.
Seorang pakar dari Amerika Syarikat, telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast, yaitu berbagai hikmah puasa, antara lain: merasa lebih baik secara fisikal dan mental, merasa lebih muda, membersihkan badan, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak, lebih mampu mengendalikan seks, membuat badan sehat dengan sendirinya, mengendurkan ketegangan jiwa, menajamkan fungsi deria, memperolehi kemampuan mengendalikan diri sendiri dan memperlambat proses penuaan.
- Dr. Yuri Nikolayev
Pengarah bahagian diet di Moscow menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang menjalaninya boleh menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan terbesar abad ini. Beliau mengatakan: Menurut pendapat anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fizikal, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional.
- Alvenia M. Fulton
Direktor Lembaga Makanan Sihat “Fultonia” di Amerika Syarikat menyatakan bahawa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara semulajadi. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.
- Muzam MG, Ali M.N dan Husain
Berpendapat bahawa puasa juga selamat untuk pesakit yang mempunyai gangguan ulser. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam tindakan terhadap kesan puasa ramadan terhadap sakit perut.
- Elson M. Haas M.D.
Direktor Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan puasa dapat mengubati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, asma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (sakit dada kerana jantung), panas dan insomnia.
- Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan
Mengatakan bahawa puasa dapat mengurangi jumlah hormon melawan stress.Ini menunjukkan bahawa puasa bulan ramadan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf.
- Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan
Tahun 1990 dari RS Universiti King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa ramadan terhadap 47 penderita diabetes tahap kedua. Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahawa puasa bulan ramadan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang bererti pada kawalan penyakit diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa ramadan selamat sahaja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesedaran dan kawalan makanan serta ubat-ubatan.
- Dr. Muhammad Munib
Dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah kaji selidik terhadap seratus responden muslim. Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein, total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahawa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat.
Hasil riset-riset ini bisa kita jadikan referensi dalam memperkuat niat puasa ramadan penuh. Para cendikiawan menghasilkan kelebihan puasa ramadan dari segi jasmani dan bagi ruhani umat yang menjalankan. Riset tentang puasa tentunya bisa mengikuti perkembangan kondisi musim di bumi tinggal. (Sholikul Hadi)