“Kamu kalau pengen punya keturunan yang hebat, contoh Sayyidina Umar.
Loh, gimana, Kiai? Contoh yang apa?
“Jangan suka (me)marahi perempuan.”
“Diamlah kalau perempuan (istri)-mu ngomel. Walaupun kamu sanggup marah, tapi kalau perempuan sudah marah, diamlah!”
“Maka perempuan akan (me)rendah dan tenang. Kalau perempuan hatinya tenang, menggendong anak tenang. Membelai anak tenang.”
“Tapi kalau perempuan emosi, jantungnya panas, dua payudaranya ikut panas, air susunya panas, diminum bayi, bayinya panas. Maka dari tetek bisa menjadi bengek.”
“Kamu jangan suka memarahi perempuan. Perempuan itu sawah. Sawah itu harus selalu teduh dan dingin karena untuk menanam.
Apalagi kalau sudah ditanami, jangan dibakar! Tanamannya (nanti) kebakaran.
Makanya perempuan ini seperti sawah. Biar tanamannya bagus, aliri air yang bagus.
Kasih pengairan yang indah, pupuk yang indah. Maka perempuan jangan sekali-kali nggak pegang uang.”