Rahasia Umur 40 Tahun Menurut Imam Ghazali

Rahasia Umur 40 Tahun Menurut Imam Ghazali.

Dulu pernah saya tulis; gaya ulama dan santri dalam belajar itu beda-beda, walau bertujuan sama. Yakni minim mencari ridha Allah Ta’ala (Semoga).

Ada Kyai yang metode ngajinya seperti kebanyakan: Beliau ngaji kitab, santri memaknai atau mendengarkan (Di istilahkan dengan ngaji weton atau bandongan). Ada yang seperti kebanyakan madrasah sekarang: Kyai membaca, nanti gantian santri yang mengulangi penjelasan guru, atau dibalik; santri langsung membaca dan disimak Kyai.

Ada yang rada antik; ini butuh ketelatenan dan kesabaran kedua belah fihak: Santri dan Kyai sama-sama bawa kitab kosongan nanti setelah berhadapan, Sang Kyai meminta kitab santrinya, dan menyodorkan kitab kosongannya, lalu beliau menyuruh muridnya membaca, dan dengan tlaten memaknai kitab santrinya. Jadi setiap ngaji khatam, si santri mempunyai buah tangan makna gurunya, dan kitab sang guru, tetep kosong tanpa makna.

Metode ini saya jamin, lebih cespleng dari lainnya, tapi ya itu, capeeekk 😀 Bayangkan saja kalau yang disimak ndak usah banyak-banyak, dua puluh orang saja, kalau rata-rata per orang butuh waktu sepuluh menit, kira-kira berapa jam harus duduk dan konsentrasi?!

Ada yang gayanya seperti halaqah (Membuat lingkaran) lalu menunjuk santri berdiri sambil baca satu-satu. Jika ada yang salah beliau Kyai langsung menanyakan dalam segi murad ataupun ilmu alatnya. Setelahnya menambahkan bacaan secukupnya untuk bahan minggu depan, ini biasanya minim keterangan, atau malah tanpa ada keterangan sama sekali.

Ada juga yang cuma setor lalu debatan sampai subuh! Jadi gini, misal kitab Taqrib: Para santri membaca kitab itu kira-kira jam sebelas malam, beberapa baris sesuai keinginannya lalu menjelaskannya. Setelah usai. Ganti guru yang menyodorkan beberapa permasalahan. Kemudian santri menjawab dengan kitab-kitab pendukung yang mereka bawa, seperti Tausikh, Bajuri, Iqna’, Bujaimi ala-Khathib, atau malah Jamal dan lainnya. Dan terjadilah debat seru sampai berjam-jam. Ini hanya bisa dilakukan santri yang sudah mahir dan Kyai yang mutabahhir/mensamudra ilmunya.

Atau model-model lainnya.

Walau dengan berbagai gaya yang ada. Banyak santri yang kurang marem (lega) jika tidak mendapatkan wejangan sendiri dari Kyainya, walaupun sebenarnya dawuh sang gurupun juga telah diambilkan dari kitab-kitab yang telah dia pelajari bersama santri lainnya. Dan saya termasuk golongannya hehe. Gimana ya?! Pokoknya kalau itu dawuh dari guru, menjadi semakin anteb dan manteb, lalu biasanya saya abadikan dalam coretan pinggir kitab.

Yang lebih asyik lagi adalah gaya salah satu santri Imam Ghazali. Iya, setelah beliau usai menamatkan jenjang madrasah Nidzamiyyah (madrasah pimpinan Imam Ghazali), beliau ingin meminta buah tangan asli dari sang guru; yang singkat padat dan bisa menjadi pegangan kelak di rumah.

Katanya: “Walaupun karya-karya beliau seperti Ihya’ dan lainnya ada yang menjawab kesukaran masalahku, namun tujuanku agar beliau sudi menuliskan beberapa lembar sahaja sebagai bekal hidupku, dan akan kuamalkan sampai habisnya umurku. Insya Allahu Ta’ala”.

Dan jadilah kitab indah yang sekarang sering di baca di pesantren-pesantren salaf, yakni kitab Ayyuhal Walad.

Ngomong-ngomong kitab Ayyuhal Walad. Kemaren waktu membaca di halaman awal. Beliau Imam Ghazali langsung memetik sebuah hadis yang menurut saya adalah sebuah tamparan keras!

“Duhai anakku! Sebagian dari nasehat Rasulullah shallallahu alaihi wasallama pada ummatnya adalah sabdanya alaihis-salam, yakni: Tanda Allah berpaling pada hambanya adalah jika ia mengerjakan sesuatu yang tak berfaidah! Andai ada yang kehilangan sesaat waktu umurnya untuk hal selain ibadah, mustinya ia patut menyesalinya lama!

Dan … (Ini yang lebih makjleb)

Yang telah melewati umur empat puluh tahun, tapi kebaikannya tak mengalahkan keburukannya. Maka, bersiaplah menuju neraka!” 😭😭😭

Penulis: Gus Robert Azmi.

*Melengkapi tentang Rahasia Umur 40 Tahun Menurut Imam Ghazali, saksikan video berikut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *