Quarter Life Crisis: Sebuah Fase Menuju Kedewasaan

Quarter Life Crisis: Sebuah Fase Menuju Kedewasaan

Quarter Life Crisis: Sebuah Fase Menuju Kedewasaan

Pernah mendengar istilah quarter life crisis ?, atau bahkan sudah pernah mengalaminya namun tidak tau kalau itu quarter life crisis?, atau mungkin sedang berada di fase itu ?. semoga tulisan ini membantumu ya…

Dewasa secara mental adalah pilihan, namun dewasa secara usia merupakan kepastian. Memasuki usia dewasa idealnya seseorang dapat mengaktualisasikan dirinya yakni dengan menegenali potensi yang dimiliki dan telah menerima dirinya sendiri. Dalam fase usia dewasa tak jarang muncul krisis dalam diri seseorang. Oleh sebab itu yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkan sebaik-baiknya masa dewasa tersebut. salah satunya dengan cara mengenali ciri dari fase quarter life crisis.

Pernah gak muncul pertanyaan seperti, apakah pekerjaan ini benar-benar aku sukai ? semakin kesini kok rasanya bosan ngerjain hal itu-itu saja. Pertanyaan ini selalu terngiang-ngiang sampai akhirnya ngerasa stress sendiri. tanpa terasa muncul lagi pertanyaan baru sebenarnya apasih tujuan hidupku ?, buat apa coba ngelakuin semua ini kalau aku gak bahagia ?. jika pernah ngalamin ini, itu wajar aja kok. Karena usia peralihan menjadi dewasa emang lagi rentan-rentannya mengalami krisis diri. Sebelum masuk jauh lebih dalam aku coba jelasin sebenarnya apasih quarter life crisis itu ?.

So, Quarter Life Crisis

Quarter life crisis bisa kita sebut pencarian jati diri dan biasa terjadi di usia 20an sampai 30 tahun. Kebingungan serta kebimbangan akan kehidupan salah satu tanda krisis. Ini disebabkan banyaknya pilihan hidup yang harus dipilih. The Guardian menyatakan 86% milenial mengalami quarter life crisis. Badan riset dari LinkIn pun melakukan survey, hasilnya bahwa quarter life crisis banyak dialami perempuan sebesar 61%. Penyebab quarter life crisis beranekaragam, diantaranya 57% mengalami tekanan lantaran belum memiliki rumah, 57% merasa kesulitan mencari pekerjaan sesuai dengan passion, dan 46% mengaku tertekan lantaran belum memiliki pasangan. keadaan tersebut mengakibatkan tidak nyaman, kesepian bahkan sampai depresi dalam hidupnya. Terlepas dari itu semua, fase ini merupakan suatu hal yang penting untuk dialami seseorang. Agar dapat mengenali diri secara lebih mendalam untuk mempersiapakan diri untuk di masa depan.

Quarter Life Crisis: Sebuah Fase Menuju Kedewasaan

Yuk Kenalin Tanda Seseorang Mengalami Quarter Life Crisis

  1. Sering mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan

Misalnya, pulang kuliah kamu mampir ke coffe shop untuk melepas lelah belajar. Di sela-selanya timbul tu pikiran dalam benak tentang masa depan. “gimana ya nanti setelah wisuda apakah aku bakalan langsung dapat kerja ?, kalau gak dapat gimana ya ?” pikiran ini terun menghantui kamu, baik waktu kuliah maupun istirahat.

  1. Merasa gak bahagia menjalani rutinitas saat ini

Misalnya, segi finansial dan pekerjaan, mungkin bisa dibilang stabil. Mulai dari tempat tinggal di perkotaan, kendaraan model baru, sampai punya tabungan yang cukup. Tetapi, kamu merasa bahwa rutinitas pekerjaanmu gak bahagia. Entah ngejalaninnya karena ingin buat orang terdekat seperti orang tuamu bahagia atau memenuhi kebutuhan harian.

  1. Merasa gak bahagia walaupun segudang prestasi

Waktu kuliah, kamu menjadi salah satu mahasiswa yang berprestasi, berbagai jenis lomba kau ikuti mulai dari lomba ubternal kampus sampai eksternal kampus. Namun, setelah lulus dan dapat pekerjaan diperusahaan ternama, kamu gak bahagia dengan pekerjaan tersebut. entah karena lingkungan yang gak nyaman atau pekerjaan yang bukan passion.

  1. Merasa minder saat melihat aktivitas temen di medsos

Misalnya, kamu lagi buka instagram nih, pas buka instastory ada temen kuliahmu yang ternayata telah menikah di usiamu saat ini. Mana pasangnnya ganteng dan bahagia lagi. Akhirnya kamu jadi minder gara-gara belum menikah.

Lantas Cara Ngadepin Quarter life Crisis ini gimana ?

Sini aku bantu jawab, kamu bisa mempersiapkan fase ini dengan sebaik-baiknya, Seperti :

  1. Kenali Dirimu Lebih Dalam

“Gimana caranya ?”, coba deh pertanyaan ini:

-Apa yang hendak dicapai dalam hidup ini ?

-Apa kelebihan dan kekurangnmu ?

-apakah kamu telah menyukai pekerjaan yang kamu sukai saat ini ?

Harapannya dengan jawaban pertanyaan diatas kamu bisa lebih memahami dirimu dan menjalani kehidupan sesuai kehendakmu tanpa adanya bayang-bayang orang lain. Dalam hal ini perlu adanya diskusi dengan orang sekitar supaya kamu punya pertimbangan untuk menentukan pilihan.

  1. Buat Perencanan dalam 5 Tahun Kedepan

Mimpilah akan suatu hal selagi gratis, tidak masalah. Akan tetapi kamu juga perlu merencanakan langkah-langkah untuk mencapai mimpi tersebut. membuat daftar apa saja yang perlu disiapkan, menabung, sampai membuat rencana kecil untuk mewujudkannya. Berharap mimpi tersebut tidak menjadi bunga tidur saja namun benar-benar terealisasikan.

Misalnya, saat ini umurmu 23 tahun, dan kamu diumur 28 tahun sudah punya coffe shop sendiri. nah, dari sisni kamu bisa membuat perencanaan 5 tahun untuk merealisasikan keinginanmu tersebut. Mulai dari memperkaya pengetahuan tentang dunia perkopian dari hulu hingga hilir, belajar manajemen pemasaran dari teori hingga terjun langsung kelapangan atau studi banding ke coffe shop lainnya. Dari sini kamu hal apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.

  1. Batasi penggunaan Media Sosial

Media sosial bisa saja membuat kamu menjadi insecure alias kurang berharga. Bisa jadi karena kamu membandingkan pencapaian dirimu dengan orang lain. Cobalah buat membatasi penggunaan media sosial serta fokus menjalani hidupmu saat ini.

Ini tidak mudah untuk dijalankan namun, percayalah semuanya akan bisa terlewati serahkan semuanya pada waktu, sambil mengusahakan yang terbaik.

Demikian Quarter Life Crisis: Sebuah Fase Menuju Kedewasaan. Semoga bermanfaat.

Oleh: Kusnul Komsatun, S.Sos. Mahasiswi Pascasarjana asal Samarinda, Program Studi Interdiciplinary Islamic Studies konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *