PWNU DIY Siap Jawab Tantangan Abad Ke-2 NU

Pra Konferwil Tradisi Baru PWNU DIY untuk Menjawab Tantangan Abad ke-2 NU

PWNU DIY Siap Jawab Tantangan Abad Ke-2 NU

Bertempat di Pondok Pesantren Binaul Ummah, Bawuran Pleret Bantul (08/01/2022)  Pra Konferensi Wilayah PWNU DIY ini adalah tradisi baru dan untuk pertama kali dilakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU DIY, KH. Fahmy Akbar Idries.

Kiai Fahmy mengungkapkan acara Pra Konferwil ini merupakan hal baru dalam sejarah yang dilaksanakan untuk pertama kali ini di PWNU DIY.

“Sebelumnya belum ada acara seperti ini, acara ini merupakan tradisi baru dibawa ke PWNU DIY, yang nantinya akan membawa persoalan-persoalan yang akan di bahas pada acara Koferwil PWNU DIY. Ia juga menambahkan pelaksanaannya belum sempurna karena baru pertamakali, kami yakin bahwa langkah ini akan menjadi kebaikan dimasa yang akan datang. ” Ungkap Kiai Fahmy

Kiai Fahmy berharap dalam pelaksanaan Pra Konferwil ini nanti akan dibahas hal-hal yang akan menjadi pokok bahasan di Konferwil PWNU DIY yang akan dilaksanakan pekan depan, Acara Pra Konferwil ini akan menjadi tradisi dalam pelaksanaan Konferwil mendatang.

“Ada hal baru yakni untuk pertama kalinya dalam pokok program Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY, Yaitu meningkatkan diri untuk memulai membuat indkator kesusksesan sebuah program.” Imbuhnya

Kiai Fahmy melanjutkan tekat Pengurus Wilayah NU DIY untuk menilai dirinya sendiri terkait program-program yang direncanakan dan yang dijalankan karena akan menjadi penentu tonggak kepengurusan di masa depan. Sukses tidaknya kepengurusan, berhasil atau tidak harus ada indikatornya. Sekarang harus ada tolak ukurnya, dan harus di ukur dengan indikator dengan jelas.

“Kita berharap Pra Konferwil menjadi alat konsolidasi Pengurus Wilayah, Banom dan PCNU, karena tantangan NU abad ke-2 memiliki tantangan yang serius. Tantanan itu datang baik dari internal maupun eksternal.” Lanjut Kiai Fahmy

Hasil Muktamar ke-34 NU menjadi catatan pengurus NU di semua wilayah termasuk PWNU DIY, ini tantangan buat para pengurus dan para Syuriah, karena bagaimana ideologi aswaja dapat dikonteksutalisasi dalam hal-hal yang baru dan mengikuti perkembangan zaman.

Kiai Fahmy juga menyampaikan Teknologi sudah menjadi bagian sendi kehidupan. Teknologi memiliki dua sisi, digunakan baik dengan maslahah namun juga bisa digunakan buruk yang merusak. Peran global yang disampaikan Ketua Umum PBNU sebagai jargon pengurus NU yang baru harus kita ikuti sebagai sebuah program unggulan.

“Saya berharap pokok program dan rekomendasi yang sudah disusun nanti akan di bahas di kritiisi dan diberikan tambahan sehingga ada produk yang akan kita laksanakan sebagai ikhtiar kita untuk berkhidmah demi suksenya PWNU DIY. Kami dari pengurus mohon masukan dari kawan kawan agar penyususnan pokok program bisa menjadi bagian dari khidmah kita bagi NU, semoga Allah meridloi kita.” Pungkasnya

Demikian PWNU DIY Siap Jawab Tantangan Abad Ke-2 NU. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *