Perempuan Bukan dari Tulang Rusuk!

perempuan karir

Bukan Dari Tulang Rusuk

Masih banyak pemahaman yang menyakini bahwa perempuan benar benar secara hakiki diciptakan dari tulang rusuk, bahkan rusuk sebelah kiri bawah. Sebab itu tulang rusuk laki berkurang menjadi 18 sebelah kiri dan 19 sebelah kanan. Awalnya sama, 19 -19. Begitulah sebagian umat islam menyakininya.

Dampak lanjutan dari pandangan ini, perempuan secara qudrati dianggap bengkok seperti tulang rusuk, ia lemah, ia emosional, mudah patah, keberadannya sebagai pelengkap, konco wingking, keberadaanya bukan untuk memikirkan dunia melainkan untuk melengkapi kebutuhan laki laki, dll, dll.

Benarkah dari tulang rusuk? Hawa atau semua perempuan? Atukah Rasulullah ingin memahamkan bahwa perempuan seperti tulang rusuk yang bengkok, sehingga memberikan nasehat padanya harus dengan kelembutan? “bengkoknya” apakah bersifat qudrati ataukah karena bentukan budaya patriarkhi yang membatasi ruang gerak dan akses perempuan?

Membaca beberapa hadis Nabi di dalam kitab shahih bukhari, shahih muslim, shahih ibnu hibban, musnad Ahmad, musnad al bazzar, mushannaf ibnu abi syaibah dll, akan menjadi jelas, bahwa perempuan diciptakan bukan dari tulang rusuk. Laki laki dan perempuan diciptakan dari unsur yang sama yaitu “rahasia nafsun wahidah” dan dari nafsin wahidah inilah lahir generasi umat manusia laki laki dan perempuan.

Hadist hadist tentang tulang rusuk tidak dimaksudkan makna hakikinya, melainkan makna majazinya (makna metafor), yaitu perempuan bagaikan tulang tulang rusuk karena konstruksi budaya patriarkhi. Hal ini diperjelas, disamping oleh konteks hadis yang hakikatnya tidak bicara soal penciptaan, juga oleh teks hadis yang secara tegas menyatakan:

“innama matsalu al mar’ati ka ad-dhil’i,” sesungguhnya perumpamaan perempuan seperti tulang rusuk. Dalam teks hadis ini ada dua kata yang meneguhkan perumpamaan itu, yaitu kata “matsal” dan kata “ka” yang keduanya bermakna seperti.

Bahkan ada satu teks hadist yang menggunakan “tasybih balig” dengan membuang “adat tasybihnya” (المرأة ضلع ) untuk menggambarkan bahwa saking miripnya kondisi perempuan dengan tulang rusuk. Sama dengan shalawat nabi yang sering kita baca “انت نور” , engkau adalh cahaya, saking miripnya nabi bagaikan cahaya.

Pandangan yang menyatakan bahwa perempuan dari tulang rusuk, adalah pandangan yang bersumber dari kisah kisah isra’iliyyat.

Engkau masih percaya dengan kisah kisah isra’iliyyat itu? Subhanallah.

Jakarta. 04- 07- 2019

KH Imam Nakha’i, Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *