Penandatanganan Kerja Sama Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa Dengan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Bangkitmedia.com – Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa (PPIIB) dan Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bersepakat melakukan kerjasama bertajuk Pembinaan Mahasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama RI.
Penandatanganan kerjasama dialakukan oleh Kepala Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Siti Sholehah, S.Sos.I., M.Si, direktur Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa, Kiai Nurul Huda SA, dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd.
Acara bertempat di Pendopo Limasan Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa Yogyakarta, 30 Agustus 2022.
“Mahasiswa IKS telah diantarkan ke pesantren ini sejak tanggal 13 Agustus 2022, dan telah menjalani masa orientasi mahasantri baru sejak 25-30 Agustus, dan nanti malam akan dilakukan penutupan, pentas seni, dan mujahadah,” kata Kiai Nurul Huda dalam sambutannya.
Dalam Orientasi, katanya, mahasantri telah dibekali hal-hal yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti kehidupan pesantren, literasi, dakwah digital, aswaja, kebangsaan, dan peta gerakan Islam di Indonesia.
Kiai Nurul Huda juga menyampaikan tentang konsep kurikulum yang digunakan di Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa.
“Kitab Kuning adalah materi yang menjadi khittah pesantren. Tahfidzul Qur’an, hafalan Al-Qur’an, yang menekankan bukan hanya aspek hafalan tetapi satu paket dengan pemahaman dan pembiasaan dalam perilaku,” tegas Kiai Nurul Huda yang sedang menyelesaikan doktoralnya di Universitas Negeri Yogyakarta.
Menurutnya, bahasa Inggris memiliki dua orientasi kualitatif dan kuantitatif, sebagai alat untuk memahami dan mendalami kajian keilmuan-keIslaman, serta selama empat tahun secara periodik akan dilakukan tes Toefl, dengan target skor 500.
Terakhir, katanya, adalah pengabdian kepada masyarakat, dimana mahasantri terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan, seperti di Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan kegiatatan kepemudaan lainnya.
“Saya telah mendengarkandari dua kiai yang mengelola pesantren Inovasi Bangsa ini. Dari yang disampaikan, semua satu nafas dengan apa yang dilakukan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga,” kata Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd. dalam sambutannya.
Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd menyampaikan ada tiga tugas dan tanggung jawab Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa Yogyakarta.
Pertama, bagaimana meningkatkan kualitas supaya lebih baik. Dari awal ini santri pilihan, beratus santri yang mendaftar, misalnya tahun 2021 dari 400 pendaftar hanya diterima 9.
“Kedua, bagaimana tetap istiqomah dalam menghafalkan al-Qur’an,” tegasnya.
“Ketiga, saya tadi telah mendengar, pesantren ini mengembangkan keaswajaan, keindonesiaan, kesatuan bangsa, dan untuk Indonesia yang lebih baik,” lanjutnya.
Prof Marhumah juga menegaskan, ada kesamaan ruh antara Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dan Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa.
“Untuk itu sejumlah mahasiswa 22 kami serahkan, monggo poro kiai, ibu nyai, saya pasrah bongkokan untuk dibimbing, pengetahuan dan internalisasi dalam kehidupan terintegrasi, sehingga menjadi santri yang ilmuwan, dan ilmuwan yang berjiwa santri,” tegasnya.
“Saya serahkan sepenuhnya pada Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa untuk dibimbing diarahkan, dididik sesuai dengan kurikulum,” lanjut Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd.
Menurut Siti Solechah, S.Sos.I., M.Si, Kepala Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS), kerja sama ini didorong oleh semangat dan rasa tanggungjawab bersama dalam rangka menunjang pendidikan kesejahteraan sosial pada umumnya, dan penyelenggaraan Pembinaan Mahasiswa Program Beasiswa Santri Berprestasi pada khususnya.
“Maka, Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial mengirim mahasiswa ke Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa untuk dilakukan proses pendidikan kitab kuning, hafalan Al-Qur’an, dan wawasan kebangsaan,” tegasnya.
“Perjanjian kerja sama ini berlangsung untuk jangka waktu empat (4) tahun, dengan standar evaluasi dan monitoring setiap semester, untuk memastikan semua berjalan dengan baik,” pungkas Siti Solechah, S.Sos.I., M.Si. *** (NAJ)