NU Ibarat Pesawat, Saatnya Lepas Landas 

Kiai Mas'ud Masduqi DIY

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

KULON PROGO – Sejarah panjang NU memang sangat unik, fleksibel, dan kokoh, sehingga sulit menggambarkan sosok NU. Tapi faktanya semakin lama NU semakin kuat. NU pernah menjadi parpol ketika pemilu tahun 1955, bahkan termasuk jajaran parpol terbesar. Saat itu ada Masyumi, PNI, NU, dan PKI. Masyumi secara kelembagaan sudah bubar, PNI sudah bubar, PKI juga sudah bubar, tapi NU masih eksis sampai saat ini dan sangat dirasakan manfaatnya bagi umat, bangsa, negara. Demikian ditegaskan oleh Rais Syuriah PWNU DIY, KH. Mas’ud Masduqi, dalam Pleno PWNU DIY, Minggu (25/2).

“Karenanya, soal politik jangan kita gagap. Apalagi cenderung agak radikal. Juga jangan terlalu liberal sehingga keluar dari syariat yang benar. Garis NU itu la radikal, wala liberal, walakin tawassuth wal i’tidal. Kita ini di tengah-tengah, tidak lepas dari ajaran agama, juga tidak radikal. Ini karena ajaran NU tidak sepotong-potong. Tapi seluruh isi Al-Qur’an dipraktekkan. Kebenaran di NU juga kebenaran kolektif yang telah dirumuskan bersama oleh para ulama,” tutur Kiai Mas’ud.

Bacaan Lainnya

Dalam rapat yang dilaksanakan di Pesantren Al-Qur’an Wates (Pesawat) tersebut, Kiai Mas’ud menghimbau agar kegiatan tersebut dijadikan momentum untuk mengembangkan NU. Sesuai dengan nama pesantren yang ditempati, yakni Pesantren Pesawat, maka diharapkan NU bisa seperti pesawat yang lepas landas menggapai langit kemajuan.

Baca jugaSantri Pesawat Jangan Sampai Meninggalkan NU!

“Landasan NU adalah Islam rahmatan lil ‘alamin. Landasan ini sudah ada, maka kita harus punya pesawatnya. Inilah yang akan kita rumuskan. Sehingga NU maslahat bagi agama, nusa, dan bangsa,” lanjut Rais Syuriah.

“Para pendahulu kita telah menanam, kita yang memetik hasilnya. Maka hari ini hendaknya kita yang menanam agar generasi mendatang memanen buahnya. Kita harus memikirkan generasi yang akan datang. Jangan hanya memikirkan kepentingan sendiri. NU ini adalah wadahnya, maka mari kita gunakan sebaik mungkin,” pungkas Rais Syuriah.

Diakhir khutbah iftitahnya beliau berharap agar acara pleno tersebut bisa mendatangkan kemanfaatan. Tidak hanya manfaat begi pengurus, tetapi juga bagi jama’ah. Berita Islam terkini (Anas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *