Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
JAKARTA- Nihayatul Wafiroh, adalah salah satu kader perempuan NU yang saat ini duduk menjadi anggota DPR RI. Neng Ninik, panggilan akrabnya, meraih penghargaan sebagai salah satu legislator terbaik 2018. Neng Ninik adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Penghargaan ini diberikan oleh Panggung Indonesia (PI) yang selama dua tahun ini menyeleksi dan menobatkan legislator terbaik. Berdasarkan penilaian PI, Neng Ninik adalah sosok legislator yang memenuhitiga kriteria. Pertama, tidak kontroversi atau diduga korupsi. Kedua, volume kehadiran yang tinggi dalam setiap rapat DPR RI, baik di komisi maupun alat kelengkapan DPR lainnya. Ketiga, aspiratif atau rajin turun ke konstituen.
“Semua persiapan mulai dari proses pemilihan hingga pembuatan buku legislator terbaik 2018 sudah beres semua. Tinggal pelaksanaan saja. Penyerahan penghargaan akan diberikan pada Agustus 2018 nanti, bersamaan dengan ulang tahun DPR,” tegas Chief Executive Officer and Founder Panggung Indonesia, Ichwanudin Siregar di Jakarta (0407).
Menurut Ufi Ulfiah, Neng Ninik adalah perempuan muda, segar dan malang melintang di gerakan masyarakat sipil melakukan berbagai advokasi untuk kelompok yang banyak dipinggirkan.
“Pengetahuannya luas, artikulasinya bagus, pengalamannya di gerakan masyarakat sipil menjadi salah satu karakter bernas. PKB kudu belajar bahwa kehebatan Mbak Ninik ada latar belakang jauh sebelum di PKB. Bukan perempuan “jadi jadian.” Karakter pejuang menjadikan Mbak Nik bukan jenis anggota parlemen perempuan yang cuman foto, cengar cengir di video dan nenteng tas mahal sambil tidak jelas kiprahnya,” tegas Ufi.
“Saya teringat nasehat Prof Ramlan Surbakti beberapa waktu lalau di PBNU membahas soal pemilu. Partai semisal PKB (partai berbasis kader) mestinya kudu mulai membangun, memperkuat strategi kader kader di lingkungan NU yang dianggap potensial, kredibel mulai diperkerkenalkan kepada public sebagai calon pemimpin masa depan. Untuk PKB ini berdampak positif karena dapat dilihat memiliki kadar yang bukan kader “sambalado” dikenal public partai dengan kader-kader terbaik. Untuk sang calon pemimpin masa depan, berdampak “”kehati-hatian “dalam berlaku lampah karena public tahu dan berharap terhadap calon pemimpin masa depan, serta memperkuat karakter kepemimpinan. Kedepan kudu “terus mencetak sejarah Indonesia melalui melalui sejarah “the power of emak-emak”,” pungkas Ufi.
Neng Ninik meraih penghargaan ini bersama tujuh anggota DPR yang lain, yakni Agus Hermanto (Fraksi Partai Demokrat), Amir Uskara (Fraksi PPP), Aziz Syamsuddin (Fraksi Golkar), Hendrawan Supratikno (Fraksi PDIP), Inas Nasrullah Zubir ( Fraksi Hanura), Irma Suryani Chaniago (Fraksi Nasdem), dan Viva Yoga Mauladi (Fraksi PAN).
Nihayatul Wafiroh, adalah pejuang perempuan yang lahir di Banyuwangi, 15 Desember 1979. Ia adalah doktor lulusan ICRS UGM dan juga keluarga besar Pesantren Darus Salam, Blok Agung Banyuwangi, pesantren yang didirikan KH Mukhtar Syafa’at. Sepanjang ini, Neng Ninik aktif di berbagai kegiatan NU, khususnya Fatayat NU. (red)