Ngeri! Perempuan Dimanfaatkan dalam Jaringan Terorisme

Punya 10 Anak, Perempuan HTI Ini Minta Gugat Cerai Suami

Tertangkapnya terduga teroris Dita Millenia (18 tahun) dan Siska Nur Azizah (21 tahun) karena hendak menusuk polisi di Mako Brimob dan keterkaitan mereka dengan ISIS makin menegaskan keterlibatan perempuan dalam terorisme di Indonesia.

Sebelumnya kita ingat kasus Noviyana dari Cirebon/Indramayu yang membantu teroris laki-laki dari kejaran polisi untuk menyimpan bahan bikin bom. Terungkap juga rencana menjadikan Novi sebagai eksekutor bom nantinya. Novi sendiri teradikalisasi selama menjadi TKW di luar negeri. Riset IPAC menyatakan women migrant-workers di luar negeri (khususnya di Hongkong) banyak yang terpapar terorisme.

Keterlibatan (baca: pemanfaatan) perempuan di kelompok teroris di Indonesia memang patut mendapat perhatian. Perempuan pegang peran penting dalam mata rantai terorisme. Mereka membantu aliansi teroris misal dengan mencarikan jodoh untuk teroris laki-laki yang masih jomblo atau yang sudah merid tapi pingin poligami hehe.

Perempuan juga membantu keuangan karena mereka bisa bebas berbisnis ketika teroris laki-laki banyak yang dikejar-kejar polisi. Perempuan terbukti efektif menjadi kurir terutama untuk membantu teroris yang di penjara. Sebagai eksekutor serangan, perempuan juga efektif karena maaf selain pakai cadar, juga kadang-kadang mereka tidak terlalu dicurigai sebagaimana teroris laki-laki.

Astaghfirullah, mau dibawa kemana bangsa ini kalau kaum perempuannya banyak terpapar terorisme. Padahal al-umm madrosatul ula. Kaum ibu/perempuan adalah “sekolah” pertama untuk anak-anak kita calon generasi pemimpin masa depan..

Selamatkan generasi kita dari bahaya terorisme, termasuk keterlibatan/pemanfaatan kaum perempuan dalam kelompok teroris

Danke und met wiken

(Penulis: Suratno, Dosen Universitas Paramadina Jakarta)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *