Kerukunan adalah Kekuatan
Seri Pemikiran Tafsir 2:
KH. Muhammadun Pondowan
QS. Humazah
ويل لكل همزة لمزة – الذي جمع مالا وعدده – يحسب أن ماله اخلده – كلا لينبذن في الحطمة – وما ادراك ماالحطمة – نار الله الموقدة – التي تطلع علي الافئدة – انها عليهم موءصدة – في عمد ممددة
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu , (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan yang tidak pernah padam yang tembus sampai hati, sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Supaya orang Islam tidak termasuk golongan orang yang menggunjing dan mengumpat orang lain yang akan masuk neraka Huthamah, maka umat Islam harus menggalang kerukunan satu dengan yang lain.
Hal ini sesuai hadis Nabi:
المسلم للمسلم كالبنيان الواحد يشد بعضهم بعضا
Orang muslim satu dengan muslim lainnya seperti satu bangunan yang sebagian dengan sebagian yang lain saling menguatkan.
Tidak ada seorang muslim yang sempurna karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Orang yang diberikan kelebihan diperintahkan mengajari orang yang tidak tahu. Orang yang punya kekurangan belajar kepada orang yang lebih tahu. Di sinilah potret satu bangunan yang saling menyempurnakan satu dengan yang lain.
Nabi bersabda:
افضل العمل بعد الايمان التودد الي الناس
Sebaik-baiknya amal setelah iman adalah berkasih sayang kepada sesama manusia.
Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk rukun, guyup, bekerjasama, dan berkasih sayang kepada sesama. Jika ada masalah, maka dibutuhkan strategi supaya kerukunan dan kerjasama tetap bisa terjaga. Kerukunan dan kerjasama ini adalah kekuatan umat Islam.
Transkrip Ngaji Mbah Madun
Kamis, 29 November 2018 M. – 21 Rabi’ul Awal 1440 H.
(Penulis: Jamal Ma’mur Asmani, IPMAFA Pati)