Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYA- Mengaji tidak harus di majlis taklim atau di pondok pesantren. Di kafe, mengaji juga sah-sah saja. Inilah yang berlangsung dalam pengajian bersama KH Husein Muhammad Cirebon di Kafe Basabasi, Yogya, pada Ahad malam, 14 Oktober 2018. Acara ini dipandu oleh Budayawan Kiai Hairus Salim. Tema ngajinya menarik, yakni “Cara Rasul Bergaul Sama Liyan”
Dalam acara ngaji ini, banyak sekali kaum muda milenial yang datang. Mereka sembari ngopi, diskusi, juga banyak yang sambil mengerjakan tugas kuliahnya. Anak-anak muda ini menikmati betul ngaji bersama Kiai Husein Muhammad yang juga Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Cirebon.
“Kita harus selalu berlatih untuk menjadi lebih baik. Nabi Muhammad telah mengajarkan kita bagaimana bergaul yang baik dengan sesama. Memang tidak mudah, tapi kita pasti bisa kalau bisa terus berusaha berlatih menjadi lebih baik dengan orang lain.” Tegas Kiai Husein.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Husein juga mengupas Kitab Fannutta`amul Annabawi Ma`a Ghoiril Muslimin (Seni Interaksi Sosial dengan Non Muslim Ala Nabi), karya Syeikh Dr. Rogib Assurjani, Mesir. Di kitab ini dijelaskan bahwa kafir yang kita musuhi disebut kafir harbi. Meski kelompok agama lain berbeda pandangan dengan kita, lantas tidak begitu saja kita menggeneralisir atau mengambil kesimpulan orang lain itu sebagai The Others, sesuatu yang harus kita musuhi.
Seperti golongan Majusi, Zoroaster, Yahudi, Nasrani, apakah mereka harus dimusuhi?. Ini menjadi pandangan relasi antara kita dan non muslim, karena sesungguhnya Allah tidak melarang, memerangi, melawan, mengusir dari negara dimana mereka berasal, tidak melarang berbuat baik dan bersikap adil, sehingga kita harus membela non muslim yang teraniaya, mendapat serangan, maka kita wajib membela. Yang harus kita waspadai sebenarnya kafir yang menyerang kita.
Sementara Budayawan Kiai Hairus Salim mengajak kaum muda yang di kafe ini untuk selalu mampu mengatasi penyakit yang ada dalam diri sendiri.
“Mau apa saja, kita ini bisa. Belajar seluasnya bisa. Ibadah seluasnya bisa. Aktivitas apa saja bisa. Bergaul dengan sesama yang baik juga bisa. Tapi kadang kita malas. Ini penyakit yang harus kita selesaikan dengan diri sendiri,” pungkas Hairus Salim. (rohim)