Nasihat Habib Kadzim tentang Islam saat Maulid Akbar di Masjid UIN

Habib Musa Kadzim

Nasihat Habib Kadzim tentang Islam saat Maulid Akbar di Masjid UIN

SLEMAN, BANGKITMEDIA

Al-Habib Musa Kadzim bin Ja’far Assegaf, Ulama dari Tarim Hadhramaut, Yaman menyampaikan nasihat tentang Islam saat Maulid Nabi  SAW di Masjid Kampus UIN Sunan Kalijaga, Jumat (15/11/2019).

Dzikir dan Maulid Akbar yang digelar Majelis Rasulullah (MR) ini dihadiri ratusan umat Islam. Ceramah Habib Musa Kadzim ini diterjemahkan oleh Habib Al-Habib Musthafa Sayyidi bin Abdurrahman Baraqbah (Pemimpin Majelis Rasulullah Yogyakarta).

Berikut nasihat tentang Islam Habib Kadzim:

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kabar gembira bagi manusia. Ia juga menjadi penunjuk ke jalan Allah melalui Islam. Islam memiliki tingkatan-tingkatan, dari yang rendah ke tinggi. Di tingkatan-tingkatan itu, seorang Muslim harus berusaha menaikinya. Berusaha menempati tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Terdapat 5 unsur yang terdapat di rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji. Islam  dimulai dari syahadat, yaitu bersaksi tiada Tuhan selain Allah. Artinya, manusia menyembah Allah dengan keyakinan tiada zat yang berhak disembah, melainkan hanya Allah.

Yang kedua adalah sholat. Allah SWT tidak pernah sekalipun menyebut orang sholat dengan “orang-orang yang sholat”, melainkan menggunakan diksi “orang-orang yang mendirikan sholat”. Mendirikan sholat itu ialah selalu melanggengkan, melaksanakan dan menjaganya. Sholat dilaksanakan secara terus-menerus dan menghadirkan hati di dalamnya.

Sholat 5 waktu mempunyai keutamaan yang agung. Keutamaan tersebut bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Ketika Allah memberitahukan keutamaan sholat di dalam Al-Quran, pertama kali yang dijanjikan bukan surga, melainkan rezeki yang lancar. Sesungguhnya Allah tidak meminta rezeki kepada manusia, melainkan Allah memberi rezeki kepada manusia.

Allah berfirman:

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسۡ‍َٔلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ  ١٣٢

  1. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Sholat memiliki kemanfaatan lain. Orang yang rutin mendirikan sholat dengan hati yang hadir, maka Allah akan menghindarkan dirinya dari maksiat. Sebagaimana firman Allah:

ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ  ٤٥

  1. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Manusia diciptakan dari 2 hal: tubuh dan ruh. Tubuh berasal dari tanah. Makanannya pun berasal dari tanah, seperti tumbuh – tumbuhan, sayur. Sedangkan ruh tidak bisa diberi makanan seperti itu. Makanan bagi ruh yaitu hanya mengingat Allah. Cara mengingat Allah salah satunya melalui sholat 5 waktu.

Setiap gerakan dalam sholat memberi porsi makan masing-masing bagi ruh. Misalnya rukuk, memberi makanan kepada ruh agar memuliakan Allah. Sujud, agar otak sadar bahwa manusia rendah di hadapan Allah. Tasyahud, agar menyadari besarnya wibawa Allah. Di dalam tasyahud, Muslim bisa berdoa kepada Allah.

Yang ketiga adalah zakat. Muslim wajib mengeluarkan zakat. Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah yang wajib di bulan Ramadhan, dan zakat harta. Orang yang tidak menunaikan zakat, maka Allah akan menjadikan di dalam kubur, Ia akan dililit oleh ular yang besar. Ular itu akan mengejar dan menggigitnya.

Ular tersebut berbeda dengan ular yang ada di bumi. Ular yang di atas bumi, ditembak mati, dibunuh mati. Tetapi ular yang ada di dalam kubur tersebut tidak akan mati. Hal itu sebagai hukuman bagi yang tidak mengeluarkan zakat.

Ular itu bukan hanya sekadar menggigit, bukan hanya menakut-nakuti, tetapi bisa berbicara menuntut pemilik harta, “aku adalah hartamu yang tidak pernah kau zakati”.

Yang keempat adalah puasa. Yaitu puasa di bulan Ramadhan sebagaimana yang disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Yang kelima adalah melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Semua orang muslim wajib bertekad untuk melaksanakan ibadah haji. Sehingga ketika sudah bertekad, maka sewaktu-waktu Allah mengabulkan, maka dia dalam keadaan siap.

Itulah rukun Islam yang Allah memberikannya kepada orang yang dicintai-Nya, yaitu orang Muslim. Karena sesungguhnya Allah memberikan hidayah kepada yang Allah inginkan. Begitupula menyesatkan yang Allah inginkan.

Maka Islam harus disyukuri sebagai nikmat yang besar. Jangan mengikuti orang-orang yang sesat. Tetapi ikutilah para sahabat dan orang-orang yang mulia.

Maulid Akbar tersebut turut dihadiri oleh Al-Habib Muhammad bin Umar bin Hafidz (Putra dari Habib Umar bin Hafidz) dan Al-Habib Muhammad bin Abdullah Al-Junaid.

Demikian ulasan khusu terkait Nasihat Habib Kadzim tentang Islam saat Maulid Akbar di Masjid UIN (Iwan Hantoro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *