Musker MWC NU Kroya: Ajang Stategis Merespons Perkembangan

MWC NU Kroya Cilacap
MWC NU Kroya Cilacap

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

CILACAP – MWC NU Kroya mengadakan Musawarah Kerja Pertama Pengurus Masa Khidmah 2018-2023.              Bertempat di  MI Ma’arif Karangmangu Kroya, Kamis (10/05). Musyawarah Kerja yang didasari semangat untuk membentuk program kerja yang terukur, terintegrasi, berkesinambungan, dan sesuai dengan kebutuhan warga NU, ini diharapkan dapat melahirkan program-program yang nantinya bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi warga NU pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Wakil Sekretaris PCNU Cilacap, para Kiai se-kecamatan Kroya, pengurus harian Syuriah dan Tanfidziyah MWC NU Kroya, para perwakilan ranting, dan Lembaga serta Banom di bawah MWC NU Kroya.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Rois Syuriah MWC NU Kroya berpesan, “saya harap seluruh jajaran pengurus agar semakin aktif berorganisasi di tengah tantangan yang semakin besar ini. Jangan pernah ragu untuk berkhidmah dalam NU karena ada banyak keberkahan di dalamnya.”

Sementara itu, Munawwar S.Ag, MM, Wakil Sekretaris Tanfidziyah PCNU Cilacap dalam pengarahannya menyatakan, “Musker merupakan permusyawaratan tertinggi nomor dua setelah konferensi. Oleh karena itu, hal ini harus dipupuk menjadi tradisi organisasi yang baik dan benar,” papar beliau.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti masing-masing lembaga dan dipimpin oleh para wakil ketua MWC NU untuk mematangkan draft program kerja yang sebelumnya telah disusun oleh tim perumus program. Hasil dari FGD inilah yang kemudian akan dipaparkan dalam sidang umum dan disahkan menjadi program kerja MWC NU Kroya masa khidmah 2018-2023.

“Kami sengaja menggunakan format FGD karena diskusi bisa berjalan dengan lebih cair namun tetap fokus,” jelas K. Fatkhuddin SPdI, Ketua Tanfidziah MWC NU Kroya. “Dalam hal ini, para wakil ketua selain bertugas menjadi pendamping lembaga, nantinya juga menjalankan fungsi supervisi program sehingga potensi keberhasilan program semakin besar,” tambahnya.

Memang, di tengah semakin meningkatnya peran NU, baik secara nasional maupun internasional, NU dalam berbagai tingkatan harus mampu mengantisipasi, merespon, bahkan mengendalikan arus zaman. Hal ini harus dimulai sejak dari kepengurusan tingkat MWC.

“Bagi kami, musker ini merupakan ajang yang strategis untuk mengantisipasi dan merespons perkembangan. Kami berharap nantinya apa yang kami lakukan bisa memberi manfaat maksimal bagi warga,” pungkasnya. (Ipg/Hadi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *