Menjemput Santri Kembali ke Pondok Al-Imdad Bantul

Menjemput Santri Kembali ke Pondok Al-Imdad Bantul

Menjemput Santri Kembali ke Pondok Al-Imdad Bantul

Sesuai kebijakan pemerintah yang memperbolehkan proses belajar tatap muka, beberapa pondok pesantren menerima kembali santri yang sempat dirumahkan. Dan banom-banom NU membantu penerimaan kembali santri ke pondok pesantren.

Dalam pantauan BangkitMedia di PP Al-Imdad, Kedung Guwosari Pajangan Bantul, telah menerima santri gelombang pertama pada, Minggu, tanggal 13 Juni 2021. Dua gelombang selanjutnya, nantinya, tanggal 20 dan 27 Juni.

Adapun gelombang pertama ini adalah jadwal kelas 8 dan 12. Sedang hari minggu selanjutnya adalah santri kelas 8 dan 11. Tanggal 26 dan 27 juni adalah penerimaan santri baru kelas 7 dan kelas 10.

Dengan adanya jadwal pembagian gelombang ini diharapkan proses pemeriksaan administrasi dan syarat-syarat masuk kembali ke pondok tidak menimbulkan antrian panjang dan berjubel.

Menurut Jazilunnawal, salah satu santri senior PP Al-Imdad yang berasal dari Cakung Jakarta, selain administrasi, setiap kendaraan yang ke lokasi pondok dihentikan untuk diperiksa suhu tubuh penumpangnya. Kemudian seluruh barang bawaan akan disemprot disinfektan. Selain tentunya, setiap santri yang mau masuk pondok wajib lolos tes swab/antigen.

“Semua dari kita, santri-santri dan pengurus pondok memang ditugaskan begitu, Kang, oleh Kiai Habib Syakur. Pokoknya semua santri yang masuk harus negatif tes swab/antigen. Selain tentunya stndar prokes bagi para pengantar dan barang bawaan.” Terang Jazilunnawal.

Masih mengutip dari Jazil, PP Al-Imdad sangat memperhatikan protokol kesehatan dalam menerima kembali santri-santri yang kembali ke pondok. Pengasuh dan pengurus PP Al-Imdad tidak mau ada terjadi klaster di pondok pesantrennya.

Dalam pantauan BangkitMedia, terlihat juga rekan dan rekanita IPNU-IPPNU Pajangan yang membantu pemeriksaan administrasi santri-santri yang masuk. Terlihat pula Banser Pajangan ikut mengamankan kendaraan yang masuk ke pondok pesantren dan menjadi gerbang serta ikut.

“Ini perintah langsung dari PCNU Bantul, Kang. Pokoknya seluruh banom NU di masing-masin kepanewonan diperintahkan membantu pengaman dan Penangan kembalinya santri ke pondok. Ini berlaku untuk seluruh kepanewonan di Bantul.” Kata Khanif, Kasatkoryon Banser Pajangan.

Salah satu pemandang menarik dari kembalinya santri ke pondok adalah barang bawaan dan rasa haru. Seorang atau dua orang santri yang diantar keluarganya, akan selalu dibekali beberapa kardus dan tas besar berisi bahan makanan dan pakaian. Ada yang bawa pisang dua tandan, aneka jajanan daerah si santri untuk oleh-oleh, hingga hasil kebun lainnya. Tak ketinggalan gayung, ember, dan peralatan mandi lainnya.

Sesi pengantaran kembali santri ke pondok akan diakhiri dengan pelukan keluarga santri memeluk si santri, diiringi tetesan air mata. Berpelukan erat.

Dan itulah suasana yang terjadi di PP Al-Imdad.

Dari penerimaan santri kembali ke pondok kemarin, beberapa santri di antara dengan motor. Tentu dengan bawaan tas-tas besar dan kardus. Ada juga yang membawa mobil pribadi. Ada pula rombongan santri dari Purworejo yang menggunakan bus. Mereka menyewa bus untuk mengantar beberapa santri yang berasal dari sana.

Menurut keterangan yang Bangkit Media terima, semua rombongan yang mengantarkan santri tidak bisa atau tidak boleh sowan Kiai Habib Syakur. Hal ini untuk meminimalkan kerumunan, dan menghindarkan hal-hal yang berhubungan dengan pandemi covid-19. (JI)

Demikian Menjemput Santri Kembali ke Pondok Al-Imdad Bantul. Semoga menginformasi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *