Guru menjadi ujung tombak pendidikan. Di tangan guru, karakter dan ilmu pengetahuan seorang siswa dipertaruhkan. Ada banyak kisah sukses dari para guru. Ada juga kiat sukses yang dipaparkan. Tetapi ada rahasia khusus yang ditegaskan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng Jombang dan pendiri NU. Kiai Hasyim dikenal sebagai guru yang sukses, karena muridnya menjadi para kyai besar di berbagai daerah di Nusantara.
Berikut ini kiat sukses yang beliau jelaskan di dalam kitab Adabul Alim wal Muta’allim.
- Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap kondisi
- Takut akan murka Allah SWT
- Berusaha untuk tenang
- Selalu berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan
- Selalu rendah hati dan tidak sombong
- Selalu menyerahkan diri kepada Allah SWT
- Berpedoman pada hukum Allah SWT dalam setiap hal
- Tidak mencari imbalan semata dan kesenangan duniawi lainnya
- Tidak merendahkan diri terhadap orang pecinta dunia, tidak mengagung-agungkannya tanpa kemashlahatan
- Zuhud yaitu merasa cukup, tidak berlebih-lebihan mencintai dunia
- Menjauhi pekerjaan yang dianggap hina menurut syariat
- Menjauhi tempat-tempat yang mendatangkan fitnah dan meninggalkan hal-hal yang tidak patut menurut masyarakat umum walaupun tidak ada larangannya dalam syariat
- Menghidupkan syiar dan menjalan syariat islam dengan shalat jama’ah, menebarkan salam, mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan penuh kesabaran terhadap segala resikonya
- Menegakkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW dan menjauhi bid’ah dengan memperjuangkan kemashlahatan ummat islam dengan cara yang tidak asing bagi mereka
- Istiqomah dalam hal-hal yang dianjurkan oleh syariat baik dalam perbuatan dan perkataan seperi membaca Al Qur’an dan berdzikir
- Bersosialisai terhadap masyarakat dengan akhlak yang baik yaitu menebar salam, memberi senyum, menahan emosi, tidak suka menyakiti
- Membersihkan diri dari sifat-sifat yang tercela dengan cara menghiasi diri dengan akhlak yang mulia
- Berusaha mengasah ilmu pengetahuan dan amal dengan ijtihad, muthala’ah, mudzakarah, ta’liq dan diskusi
- Tidak malu menerima sumber ilmu dari orang lain dengan apa yang belum dimengerti tanpa melihat kedudukan, nasab, dan statusnya.
- Meluangkan waktu untuk menulis atau membuat suatu kitab. (md)