Mengisahkan Paman Rasul, Manuskrip dari Kesultanan Yogyakarta Jadi Manuskrip Paling Tebal se-Dunia
Manuskrip kuno berjudul “Menak Amir Hamzah” yang berisi tentang kisah petualangan paman Rasulullah Saw., Hamzah menjadi manuskrip paling tebal di dunia. Manuskrip kuno berbahasa Jawa ini ditulis dengan menggunakan huruf Arab Pegon. Manuskrip ini merupakan hasil adaptasi dari naskah berbahasa Arab-Persia.
Saat ini, naskah tersebut disimpan di British Library. Seorang kurator dari British Library menyebutkan bahwa manuskrip ini menjadi manuskrip berbahasa Jawa paling tebal yang ada di British Library.
“Naskah ini adalah naskah yang paling besar di British Library dari segi jumlah halaman dalam satu jilidan, lebih dari 3000 halaman,” tutur Annabel Gallop, kurator khusus Naskah Asia Tenggara di British Library seperti dikutip Islami.co
Gallop mengungkapkan bahwa naskah itu sedang dalam proses digitalisasi oleh seorang fotografer bernama Carl Norman. Proyek tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut ulang tahun pengangkatan Sultan Hamengkubuwono X dan hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia, naskah ini sedang dalam proses dig
“Proyek ini perayaan ulang tahun ke 30 Sultan Hamengkubuwono yang ke-10 naik tahta di Yogyakarta dan juga ulang tahun yang ke 70 hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia,” pungkas perempuan yang juga lihai berbahasa Indonesia ini.
British Library menjelaskan bahwa naskah naskah tersebut berasal dari istana Yogyakarta. Naskah ini ditulis untuk Ratu Ageng (sekitar 1730-1803), seorang istri dari sultan pertama Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I, dan ibu dari Sultan Hamengku Buwono II.
Dalam pengantar ia disebut Prabu Wanodeya/Kang Jumeneng Ratu Agung/Kang Ngedhaton Tegalreja (Raja perempuan/yang memerintah sebagai Ratu Agung/dan memiliki istananya di Tegalreja). Ratu Ageng adalah putri seorang pemuka Islam dan dikenal sebagai seorang Muslim yang taat.
Naskah itu disalin beberapa waktu setelah 1792 (dan sebelum 1812, ketika diambil oleh pasukan Inggris dari istana Yogyakarta), tetapi tidak diketahui berapa lama waktu menyalin naskah yang sangat besar ini.
Demikian Mengisahkan Paman Rasul, Manuskrip dari Kesultanan Yogyakarta Jadi Manuskrip Paling Tebal se-Dunia. Semoga bermanfaat.
Sumber: Islami.co dengan editan seperlunya.