Mengagungkan Kelahiran Nabi, Menghidupkan Agama Islam

Rasulullah Kisahkan Asal-Usul Perempuan Yang Tidak Pernah Haid

BANTUL, BANGKITMEDIA.COM

Maulid nabi bukan hanya sekadar memperingati kelahiran kanjeng nabi SAW. Bisa kita lihat dalam kitab An Ni’matul Kubro ‘alal ‘alam karya Ibnu Hajar al haitami, sangat banyak petuah beliau yang menjelaskan tentang maulid nabi SAW. Diantaranya, ucapan sayyidina Umar bin Khottob, Man A’dzom maulidannabiyi SAW faqod ahyal islam. Barang siapa yang mengagungkan kelahiran kanjeng nabi SAW, sama dengan menghidupkan agama Islam.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan oleh Habib Abu Bakar bin Hasan Assegaf dalam Acara Peeringatan Maulid Nabi dan Launching Pembukaan Kajian Kitab Kuning di Masjid Agung Manunggal Bantul, Sabtu (02/12) malam.

Habib Abu Bakar juga menyampaikan bahwa Islam datang ke indonesia kemudian diteruskan oleh Walisongo tidak serta merta begitu saja menghilangkan budaya setempat. Tetapi budaya setempat diisi dengan nilai nilai Islam sehingga masyaralat muda huntuk menerima dan memahami, serta mengamalkan ajaran Islam yang disebarkan secara ramah di bumi nusantara ini.

“Contohnya, rukun haji itu dulunya merupakan kebiasaan atau adat masyarakat jahiliyyah. Namun oleh Rasulullah, adat jahiliyyah itu diislamkan, diisi dengan amalan dzikir. Seperti bermalam di muzdalifah, diisi dengan banyak berdzikir kepada Allah. Dahulu tempat itu merupakan tempat berkumpulnya orang-orang jahiliyyah untuk berpidato saling mengagungkan nama besar keluarganya atau para pendahulunya sebagai adat kebiasaan,” tambah Habi Abu Bakar.

Jadi, tegas Habib Abu Bakar dakwah Islam dengan mengislamkan adat bukanlah suatu bid’ah. karena Rasulullah pun pernah melakukan hal  seperti itu Bakar Assegaf. (Naufal/Rokhim)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *