Masih Relevankah Kita Mencurigai PKI Bangkit Lagi?

Tetap Gagah Menghadapi Ancaman

KH As’ad Said Ali, Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015.

Ada seorang kader yang menanyakan kepada saya, masih relevankah karena kita mencurigai PKI bangkit lagi ??

Saya jawab, kita tidak boleh paranoid tetapi kita masih harus waspada karena pengalaman sejarah mengajarkan sebanyak dua kali pemberontakan PKI dan mereka masih banyak yang mendendam dengan bukti mereka mengkampanyekan negara harus minta maaf pada PKI.

Never , never, never, mus mumkin abadan.

Ada pengalaman pribadi yang tidak terlupakan ketika saya berkunjung beberapa kali ke daratan Tiongkok.
Bersama dengan orang Indonesia yang lama mukim di sana kami hendak makan di rest muslim yang besar “masakan Xin Chiang”.

Lima belas menit menunggu tapi belum dapat meja (jumlah kami berenam), padahal masih ada agenda lain. Kebetulan, teman yang lama mukim tadi punya teman aktivis Partai Komunis Cina dan kemudian menghubunginya via telpun meminta bantuan. Hanya sekitar tiga menit, pemilik restoran minta maaf mempersilahkan masuk dan tidak lama kemudian “petugas partai” datang dan membentak-bentak pemilik restoran. Jadi terbukti Partai Komunis Cina masih Exist dan mengendalikan negara.

Penjelasan teoritisnya demikian:
Sejak Deng Xiao Peng berkuasa, negara itu sudah memasuki tahapan “perubahan revolusi Sosialis”. Selama periode sebelumnya, masih berada dalam periode “perubahan revolusi demokratik”.

Dalam perubahan revolusi sosialis, Partai Komunis Cina/PKC tetap mengendalikan negara/pemerintahan yang sosialistis, namun membiarkan sistem ekonomi masyarakat bersifat kapitalis karena ekonomi dunia masih dikuasai kapitalisme.

Tapi jangan terkecoh “modal asing dan swasta” diawasi ketat. Kenapa?

Karena system ekonomi diarahkan menuju ekonomi sosialis dengan mengedepankan BUMN dan tujuan akhir mereka adalah membentuk sistem ekonomi sosialistis dan barulah kemudian sistem politik beriringan dengan sistem sosialis, sehingga lahir masyarakat komunis seperti diinginkan oleh Marxist, Lenin dan Mao.

Jadi jangan terlena. Waspadalah, boleh berhubungan dengan daratan Cina, tetapi jangan sampai masuk jebakan komunisme, awas dan waspadalah. Saya harap kalau ada beberapa gelintir orang yang menyepelekan KOMUNIS, Sadarlah dan mari bersama-sama membela Pacasila. Lawan kita bukan hanya komunis, tetapi juga neo-Liberal dan juga radikal agama.

Mari berjuang dengan memahami lawan dengan pengetahuan yang cukup, bukan sekedar retorika kosong.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *