Nahdlatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama’ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur’an, Sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik.
Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu, seperti Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti empat madzhab; Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Pada Saat pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-15 PCNU Bantul di Gedung Parasamya Bantul, 3 Agustus 2019, Wakil Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih menyampaikan pidato pembukaan atas nama Bupati Bantul.
Halim menyampaikan ucapan terima kasih pemerintah Kabupaten Bantul kepada semua elemen NU Bantul yang telah memberikan pelayanan luar biasa kepada warga Bantul. Pesantren, sekolah, majlis taklim, dan juga ambulance sangat membantu warga Bantul.
“Sungguh saya tidak dapat membayangkan kalau tidak ada NU, Muslimat, Ansor, Banser, Fatayat, dan lainnya di Bantul ini, entah apa yang akan terjadi,” tegas Halim.
Sekuat apapun yang dilakukan pemerintah daerah, lanjut Halim, tidak akan mampu menyelesaikan semua masalah yang ada di Bantul. Untung saja ada NU yang luar biasa ikut serta menyelesaikan masalah warga.
“Dalam bidang kesehatan, ini yang luar biasa. Supir ambulance NU gelarnya tidak main-main: S. Ag. Apa artinya? Supir Ambulance Gratis!,” tegas Halim yang disambut tawa para kyai, pejabat, polisi, dan semua pengurus NU.
Menurut data di PCNU Bantul, saat jumlah ambulance yang memberikan pelayanan gratis kepada warga sebanyak 20 mobil ambulance.
Penulis: irfan
Demikian Artikel Tentang Luar Biasa! Supir Ambulance NU Bantul Bergelar S.Ag. Semoga Memberi Manfaat Tentang Kita Semua.
