Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA-Beredarnya video peserta karnaval TK menggunakan cadar dan menenteng replika senjata laras panjang di Probolinggo, Sabtu (18/08/2018) mengundang keprihatinan berbagai pihak. Video tersebut menujukkan betapa ajaran kekerasan sudah masuk ke ruang-ruang pendidikan, sampai ke tingkat yang paling kecil sekalipun.
Melihat fenomena tersebut, Dosen muda UIN Sunan Kalijaga M Ainul Yaqin dalam akun Facebooknya. Sabtu (18/08/2018) menegaskan bahwa anak-anak harus dilindungi dari ajaran kekerasan.
“Mendikbud perlu memperhatikan kejadian ini secara serius. Pihak sekolah telah mendandani anak-anak TK dengan pakaian ala pasukan perang perempuan di luar negeri,” tulis Ainul Yaqin.
Sebagaimana yang kita tahu, lanjutnya, design pakaian semacam itu identik dan mirip dengan atribut yang biasa dipakai pasukan perempuan ISIS. Di Indonesia dan banyak negara lain, ISIS adalah organisasi teroris dan terlarang.
“Kalau tema peringatan Kemerdekaan NKRI, anak-anak sebaiknya diarahkan memakai kostum ala pejuang Indonesia. Pakaian yang mampu meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme,” terangnya lagi.
Ainul Yaqin menyarangkan agar guru terkait dan Kepala TK sekaligus ketua Yayasan dipanggil ke kantor dinas pendidikan dan polres setempat.
“Tentu untuk memberi penjelasan. Kalau terindikasi telah melanggar aturan, sebaiknya diberi sanksi yang tegas,” tegasnya.
Selain itu, katanya lagi, dinas pendidikan perlu memgawasi kurikulum di sekolah dan ad/art yayasan tersebut. Apa ada indikasi TK, sekolah atau Yayasan tersebut memang membawa visi dan misi menebar ajaran kekerasa dan intoleran. Kalau ada bukti demikian, maka tindakan tegas pihak berwenang perlu diambil.
“Tindakan tegas ini penting, karena anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa harus dilindungi dari ajaran kekerasan dan intoleran,” pungkasnya. (rk)