Kuliah Beasiswa di Al-Azhar: Bagaimana Studi Fakultas Umum? (3)

fakultas umum al-azhar

Tanya: Kalau masuk fakultas umum non agama di atas, berapa lama masa kuliahnya? Bagaimana gambaran studinya?

Bagi mahasiswa asing yang berasal dari kawasan yang tidak berbahasa Arab (khususnya negara Asia dan negara-negara Barat) diwajibkan mengikuti test kemampuan bahasa Arab terlebih dahulu. Tes ini akan menempatkan calon mahasiswa/i ke dalam beberapa level (beginner, intermediate, advanced dan specialize). Setiap level berlangsung kurang lebih dalam tiga bulan. Jadi kalau hasil tesnya menempatkan seorang mahasiwa di level Specialize misalnya, maka dia akan menjalaninya dalam tiga bulan saja. Selebihnya dia bisa menghabiskan waktunya untuk menghapal Al-Qur’an, mengaji kitab kuning dan ataupun kursus bahasa asing.

Kalau sudah lulus dari jenjang kelas persiapan bahasa, baru secara resmi masuk kuliah. Di sini ada juga proses screening State Security yang cukup memakan waktu.
Sambil menunggu approval dari State Security, kita tetap bisa kuliah meskipun masih berstatus “calon mahasiswa/i”, bahkan bisa ikut ujian. Status tersebut akan berubah menjadi mahasiswa resmi sesudah persetujuan turun dalam proses yang biasanya memakan waktu 5-12 bulan.

Masa perkuliahannya secara umum berlangsung dalam 4 tahun. Untuk fakultas kedokteran ada tambahan setahun kelas persiapan dan sesudahnya ada matrikulasi dan praktek.
Seorang sahabat yang baru diterima masuk Fakultas Kedokteran Gigi Al-Azhar telah membagikan status Whatssapp berupa jadwal pelajarannya tahun ini di kelas persiapan, sambil berteriak: “Muoodddaarrrr!” lengkap dengan emoticons beraneka ragam. (Terlampir).

Dari jadwal ini terlihat bahwa materi yang harus dilalapnya pada tahun ini dibagi ke dalam dua termin (semester); termin pertama terdiri dari Tahfidz Al-Qur’an, Fisika Umum (1), Kimia Organik, Zoologi, Botany (1), Bahasa Inggris dan Terma-terma Medis, IT dan Ilmu Komputer, Akidah dan Akhlaq. Sedangkan pada termin kedua Tahfidz Al-Qur’an tetap ada, ditambah dengan Fisika Umum (2), Kimia Fisika dan Non Organik, Botani (2), Bahasa Inggris, IT dan Ilmu Komputer, serta Fikih Islam.

Dalam hemat saya, berbagai hal di atas tentunya harus diperhatikan dan dipersiapkan oleh para stake-holders, khususnya penentu jatah beasiswa, dan para orang tua yang berminat mengirimkan anaknya melanjutkan studi di Mesir. Sehingga jatah beasiswa yang diberikan oleh pihak Al-Azhar tersebut menjadi berkah yang memberkahi; tidak terbuang sia-sia!

Penulis: Muhammad Aunul Abied Shah, Mustasyar PCI NU Mesir dan murid langsung Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ahmad Al-Thayyeb.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *