Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
PATI- Kader-kader NU harus mampu membaca kitab kuning. Jika tidak mampu membaca kitab kuning, mereka tdk mampu meneruskan estafet pemikiran dan perjuangan ulama-ulama NU. Kitab kuning selalu menjadi rujukan kehidupan, sehingga santri harus selalu cinta belajar dalam mengkaji kitab kuning.
Demikian ditegaskan Dr Jamal Ma’mur Asmani, Wakil Ketua PCNU Pati dalam Testing Al Quran dan Kitab di MTs dan MA NU Luthful Ulum Wonokerto Pasucen Trangkil Pati,
Ahad (6/05).
“Kitab kuning adalah sumber ilmu, inspirasi, dan gagasan cemerlang dari ulama-ulama yang diakui kedalaman ilmu, kemuliaan akhlak, dan dedikasi perjuangannya sehingga menjadi rujukan dlm kehidupan,” tegas Jamal.
Jamal juga menegaskan bahwa NU mempunyai standar yang jelas dalam kitab kuning. Tidak semua kitab masuk dalam kategori kitab kuning, salah satu kitab utama itu dikaji secara rutin di berbagai pesantren, seperti kitab fiqh, akhlaq, dan tasawuf.
“Banyak kitab kuning yang dikajia di pesantren NU, salah satu kitab utama NU adalah; التقريب في الفقه, التحرير في الفقه , عقيدة العوام في التوحيد , كفاية العوام في التوحيد , بلوغ المرام في الحديث , تفسير الجلالين في التفسير , ألفية ابن مالك في النحو والصرف , الجرومية والعمريطي في النحو, dan lainnya. Kitab-kitab ini termasuk rujukan utama dalam keilmuan pesantren,” tegasnya.
“Semoga kader-kader muda NU semakin mahabbah (mempunyai rasa cinta) kepada kitab kuning sehingga mencurahkan segala kemampuan untuk mendalami kitab kuning. Karena sebaik-baik teman dalam duduk santai adalah kitab,” pungkasnya. Berita Islam Terkini (anas)