Kisah Perjuangan Berdirinya SMP dan Pesantren Bumi Cendekia Yogya

bumi cendekia

Seorang bertanya, “Bagaimana caranya dalam waktu hanya setahun bisa menyiapkan semua perangkat kebutuhan pendirian sekolah, mulai dari izin, SDM, dan biaya pembangunan serta operasional?”

Jawabannya seperti yang disebutkan al-Quran, “… barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya akan diberi jalan keluar (makhraja), dan Dia akan memberi rezeki dari arah yang tak terduga (min haitsu la yahtasib) (Q.S at-Thalaq: 2).

Persiapan teknis pendirian lembaga ini, memang setahun, atau mungkin kurang dari setahun. Tapi energi ide-idenya sudah sejak lama.

Berawal dari silaturahmi (yang diikat oleh arisan) lintas generasi dan profesi di Jogja, ada yang dosen, aktivis LSM, pekerja kantoran di perusahaan, trainer hingga pesuluk (pendaki rohani, bukan profesi, hehe), acara kumpul-kumpul bulanan ini sebenarnya telah berlangsung lama, kurang lebih sepuluh tahun lalu.

Jadi, pendirian SMP dan Pesantren Bumi Cendekia merupakan kristalisasi dari ide dan cita-cita yang cukup lama didamba, bahkan sejak menjadi aktivis mahasiswa, demonstran, pada masing-masing angkatan di zamannya. Itulah sebabnya, dilihat sekilas dari bentuk bangunan, memang agak beda, setengah “nyentrik”, dibanding sekolah dan pesantren pada umumnya.

Dikatakan “eksperimen”, mungkin ada benarnya juga, tapi penuh tanggung jawab. Konseptornya, lulusan dalam dan luar negeri dibantu oleh teman-teman jaringan yang memang ahli di bidang itu.

Secara ideal, siswa/i diorientasikan untuk memperoleh ilmu “umum” dan “agama”, meski klasifikasi ini tidak sepenuhnya tepat, sebab bisa dilakukan dalam satu tarikan nafas; kompetitif dan berwawasan luas inklusif dalam memadukan kurikulum nasional dengan kepesantrenan yang berhaluan aswaja.

Ini memang bukan akhir dari segalanya. Justru baru mulai menuju target gemilang di masa depan. Kata Lao Tse, “Seribu langkah pun dimulai dengan satu langkah pertama”.

Terima kasih kepada teman, sahabat, senior, serta para guru, atas dukungan selama ini dan masa-masa yang akan datang.

bumicendekia.sch.id

Penulis: Dr Kyai Ali Usman, salah satu pendiri SMP dan Pesantren Bumi Cendekia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *