Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
SLEMAN – Perkembanggan teknologi dan informasi semakin tidak terbendung. Inovasi teknologi pun terus bermunculan. Hal ini berimbas pada dunia dakwah. Di era masa kini segmentasi dakwah sudah merambah ke televisi. Daya jangkau semakin meluas. Hal ini tentu harus diimbangi dengan kualitas dai, agar dakwah yang sampai ke masyarakat sesuai dengan tuntunan Nabi Saw.
Demikian ditegaskan oleh KH. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag, Wakil Katib Syuriah PWNU DIY dalam kajian Aswaja yang bertempat di Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Minggu (15/04). Di kesempatan tersebut Kiai Waryono mengajak kepada para Kiai NU untuk berdakwah di televisi.
“Saat ini kita lihat di televisi banyak ustad-ustad dadakan, kulitasnya pas-pasan. Semestinya Kiai NU baik yang di Pesantren maupun yang di Masjid bisa tampil di televisi. Makannya, Lembaga Takmir Masjid NU (LTM-NU) harus bisa mengelola para Kiai, khususnya Kiai Masjid, agar sadar media dan mampu tampil di televisi,” tutur Kiai Waryono yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
“Saya yakin para Kiai NU yang mengelola Masjid mempunyai pengentahuan agama yang luas, juga memiliki pengalaman yang sangat berharga dalam mendampingi jama’ah,” lanjut Kiai Waryono.
Di sisi lain, lanjut Kiai Waryono, Indonesia memiliki bonus demografi yang besar, yang di dominsi oleh kaum muda. NU dalam hal ini memiliki tanggungjawab besar untuk mengelola potensi anak muda tersebut.
“Saya yakin NU mampu melakukannya. Mari kita wujudkan bersama-sama,” pungkas Kiai Waryono yang juga produktif menulis berbagai buku. (Hadi)