YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA.COM
Besarkan NU dengan mendatangai kegiatan-kegiatan NU. Itu Syiar. Kalau nggak ada jiwa atau niat untuk membesarkan NU, ya pagi ini enak tidur di rumah. Jangan sampai, ketika NU mengadakan kegiatan, jamaah gak datang sama sekali.
Demikian disampaikan oleh Kiai Asyhari Abta dalam acara Majelis Ahad Wage yang digelar di lantai dua Gedung PWNU DIY Jl. MT Haryono No. 41-42 Yogyakarta, Ahad (05/11). Majelis Ahad Wage ini merupakan media Pengurus Wilayah NU DIY sebagai ajang untuk silaturrahim, koordinasi, konsolidasi dan penguatan ideologi aswaja bagi seluruh elemen NU DIY.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Asyhari juga berpesan kepada jamaah yang hadir agar selalu rajin mentelaah al-Qur’an maupun kitab-kitab kuning.
“Jangan sampai kita kalah dengan orang-orang yang baru belajar satu ayat, tapi sudah gembar-gembor. Mereka hanya tekstual memahami ayat-ayat al-Qur’an,” tegas Kiai Asyhari.
Kiai Asyhari juga menyampaikan kegembiraannya bahwa wahabi kian terdesak di negeri asalnya sendiri, yakni Arab Saudi. Hal itu berkaitan dengan kebijakan Pangeran Arab Saudi yang hendak membawa negaranya lebih ke ajaran Islam Moderat.
“Alhamdulillah, semoga setelah ini, wahabi di Indonesia juga seperti itu,” ujar Kiai Asyhari yang menjabat sebagai Rais Syuriah PWNU DIY selama dua periode tersebut.
Sementara itu, Rais Syuriah PWNU DIY KH. Mas’ud Masduqi dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran para ulama dalam Majelis Ahad Wage tersebut.
“Kita sangat gembira sekali kedatangan ulama-ulama di majelis ini. Semoga kehadiran para ulama ini menambahi semangat kita dalam mengembangkan dan melestarikan ajaran Islam Aswaja NU,” tegas Kiai Mas’ud.
Kiai Mas’ud juga memberikan pesan kepada para jamaah yang hadir agar senantiasa melestarikan ajaran Islam Aswaja NU
“Kalau pondasi NU tidak kita kuatkan hari ini, apa jadinya masa depan anak cucu kita di masa yang akan datang? Mari kita jaga dan lestarikan ajaran Aswaja NU ini,” ujar Kiai Mas’ud.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua PWNU DIY Fahmi Akbar Idris. dan ratusan warga NU DIY dari Bantul, Sleman, Gunungkidul, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Pada puncak acara, Gus Muwafiq akan memberikan tausiyah dan ditutup dengan makan bersama kembul mandi laham cempe dan 25 tumpeng ingkung pitek dere. (Rokhim)