Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
LAMPUNG TIMUR- Kehidupan santri adalah perjuangan dalam berdakwah. Ini adalah khittah hidup yang sudah ditegaskan para pendiri NU. Makanya, Muslimat NU selalu di garda terdepan dalam mendakwahkan Islam rahmatan lil’alamin. Muslimat NU juga terus mengkader para santri putri agar terus mengembangkan diri untuk meneruskan perjuangan Muslimat NU di masa depan.
Demikian ditegaskan Ketua Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Lampung Timur, Ibu Nyai Hj. Binti Amanah Adnan dalam acara pembukaan Pelatihan Dakwah dan Jurnalistik Santri Pondok Pesantren Se Provinsi Lampung di Pesantren Darul Qur’an, Braja Selebah Lampung Timur, Jum’at (30/03). Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 30 Maret – 01 April 2018.
“Saya pesan kepada para santri: kalian harus menjadi jurnalis hebat. Tantangan masa depan di era globalisasi ini sangat kompleks, sehingga santri putri harus membekali diri dengan ilmu dakwah dan ilmu jurnalistik. Dengan itu, santri putri akan menjadi penerus perjuangan di masa depan,” tegas Ibu Nyai Binti Amanah penuh semangat.
Ibu Nyai Binti Amanah juga menegaskan bahwa santri putri yang dipilih Muslimat NU karena wujud kaderisasi perempuan yang akan mengisi gerakan perjuangan. Santri putri adalah calon penggerak Muslimat NU yang akan melanjutkan roda organisasi Muslimat dalam berdakwah di masyarakat.
“Kita harus selalu mendorong para santri putri untuk terus berkiprah. Mereka akan meniti kiprah secara berjenjang, baik melalui IPPNU dan Fatayat NU. Di sini, ilmu jurnalistik akan menjadi modal sangat penting agar dakwah Muslimat NU mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat,” tegas Ibu Nyai Binti Amanah yang disambut tepuk tangan para santri.
Ketua PC Muslimat NU Lampung Timur ini juga menyadari pentingnya peran serta Ibu Nyai Pengasuh Pondok Pesantren Putri dalam mengawal berbagai program yang dijalankan Muslimat. Para Ibu Nyai menjadi ujung tombak dalam menggembleng santri putri, sehingga Muslimat NU harus selalu bergerak sinergis dalam berbagai program.
“Tanpa ada ibu nyai, tidak akan lahir generasi Muslimat NU di masa depan. Padahal, Muslimat NU terus melakukan terobosan dalam melayani masyarakat, mulai lembaga pendidikan, majlis taklim, dan lainnya. SDM santri putri harus berkualitas untuk meneruskan perjuangan Muslimat NU,” lanjutnya dengan tegas.
Untuk melatih jurnalistik santri putri ini, panitia mengundang para trainer ternama dari Lembaga Kajian Kutub Yogyakarta (LKKY) di bawah naungan Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Yogyakarta yang diasuh oleh KH Husni Amriyanto Putra. Tim LKKY ini terdiri dari Kiai Salman Rusydi Anwar (sastrawan-budayawan), Ahmad Naufel (sastrawan), Muhammad Ali Tsabid (sastrawan, Lurah Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari), dan Muhammadun (jurnalis).
Pelatihan yang diikuti 400 santri ini berjalan sangat meriah. Acara ini dihadiri para kiai dan ibu nyai, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Kepala Kemenag Lampung Timur, pejabat Kabupaten Lampung Timur, Camat, Lurah, Kepolisian, dan tokoh masyarakat setempat. Berita Islam Terkini (naufel/md).