Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA-Publik Indonesia kembali berduka, Selasa (8/5/2018), terjadi kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua yang didalangi oleh napi terorisme. Bahkan, para napi terorisme sempat menguasai persenjataan dan menyandera beberapa anggota kepolisian. Setelah 36 jam, Kamis (10/5), kepolisian akhirnya berhasil menguasai kembali Mako Brimob dan membekuk para napi terorisme. Lima anggota polisi dinyatakan gugur dalam insiden ini.
Menanggapi kerusuhan Mako Brimob yang mengegerkan publik Indonesia tersebut, Ketua Umum (Ketum) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas melalui akun twitternya menegaskan bahwa diam saja melihat radikalisme bukan pilihan.
“Jika kalian masih saja diam, atau bahkan menyangkal bahwa tidak ada kelompok radikal yang mengatasnamakan agama di negeri ini, bumi yang kalian pijak akan menjadi mako brimob berikutnya,” tegas Gus Yaqut sapaan akrabnya lewat akun @GPAnsor_Satu. Sampai berita ini ditulis, cuitan tersebut sudah diretweet sebanyak 1.802 kali dan mendapatkan 1.931 like.
“Bagaimana kalian menyangkal keterlibatan ISIS di mako brimob? Sementara ada baiat dan fakta bahwa napi yang mati itu anggota JAD Riau? Tahukah kalian, JAD itu berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi khalifahnya ISIS?,” cuit Gus Yaqut kembali
Gus Yaqut lalu mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak diam saja dengan adanya perkembangan radikalisme.
“Kalian takut? Sama. Meski mungkin tak sama penyebabnya. Ada banyak cara kok untuk melawannya. Hanya saja, #DiamBukanPilihan,” cuit Gus Yaqut yang merupakan putra dari kiai kondang asal Rembang, KH. Muhammad Cholil Bisri.
Pada cuitan terakhirnya, Gus Yaqut menyindir pihak-pihak yang mengaggap Kerusuhan di Mako Brimob hanya persoalan sepele saja.
“Semua teroris yang di Mako Brimob, menyerah. Tragedi ini seharusnya jadi pelajaran bagi semua. Bukan malah seakan ngasih solusi, tapi nyatanya cuma ngeledek penuh dengki #DiamBukanPilihan,” tegas Gus Yaqut. (rk)