Kemenag RI Harapkan Pesantren Jadi Penggerak Ekonomi Nasional.
Gunungkidul– Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menaruh harapan besar pesantren dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. Jumlah pesantren yang mencapai 30 ribu buah dengan 18 juta santri merupakan potensi besar untuk mewujudkan hal tersebut.
Direktur PD Pontren Kemenag RI, Waryono Abdul Ghofur, menyampaikan hal itu secara daring saat kegiatan Capacity Building Penguatan Kelembagaan Himpunan Ekonomi Bisnis pesantren (Hebitren) Korwil DIY di Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Irsyad, Wonosari, Gunungkidul, Selasa (6/4/2021).
“Kedepan pesantren jangan hanya menjadi sasaran pasar saja, kita harus bangkit, pesantren harus menjadi pelaku bisnis dan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional,” ingat Waryono. Ditambahkan Waryono, faktor penentu kemandirian pesantren harus diakui ada pada figur seorang kiai.
“Sehingga kalau kiai bergerak insya Allah masyarakat pesantren juga akan bergerak, untuk itu kajian fiqh muamalah ini juga harus selalu dikembangkan di pesantren-pesantren,” pintanya.
Sebelumnya mewakili Kakanwil Kemenag DIY, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Buchori Muslim memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia (BI) yang terus konsisten mendampingi kemandirian pesantren dalam bidang ekonomi.
“Kucuran bantuan dari BI sangat besar dampaknya untuk mendorong pesantren menuju kemandian ekonomi,” ujarnya.
Menurut Buchori, kegiatan seperti ini dapat memotivasi dan mendorong para santri menjadi enterpreuner di era milenial. “Harapan kita semua pesantren disamping bisa mencetak santri sebagai kader-kader ulama juga bisa berperan untuk mencetak santri enterpreuner yang andal di masa mendatang,” imbuhnya lagi.
Kegiatan penguatan kelembagaan pondok pesantren ini akan berlangsung hingga Kamis (8/4/2021). Diikuti oleh pimpinan pondok pesantren DIY yang tergabung sebagai anggota Hebitren Korwil DIY. (bap)