Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
PEMALANG-Menurut data yang lazim kita ketahui, jumlah warga NU ada sekitar 50-an juta jiwa. Apabila dalam satu hari saja, setiap jiwa menyumbangkan uangnya 1000 rupiah untuk NU, semisal tanggal 31 Januari, dimana tanggal tersebut merupakan hari lahirnya NU, sudah hampir dipastikan, 50 milyar ada di depan mata. Uang sebesar itu tentu dapat digunakan ke dalam banyak hal untuk meningkatkan kesejahteraan warga NU.
Pertanyaannya, bagaimana caranya mengumpulkan uang dari 50 juta jiwa itu? Untuk menjawab pertanyaan itu, MWC NU Comal Pemalang bersama NU CARE-LAZISNU Jawa Tengah menggelar Forum Halaqoh bertempat di kantor MWC NU Comal, Pemalang, Ahad (11/12).
Sebagai pemateri, Zainuddin sekretaris NU CARE-LAZISNU Jawa Tengah mengatakan, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) merupakan jawaban yang paling tepat untuk mengelola dan menggarap potensi zakat warga nahdliyin.
“Dengan dipagari UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, lembaga seperti NU CARE-LAZISNU ini dituntut untuk dikelola secara profesional, akuntabel, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Apabila tidak, ada ancaman hukum yang menanti,” jelas Zainuddin.
Dengan pengelolaan yang profesional, serta memaksimalkan seluruh elemen kekuatan NU dari tingkat ranting di desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan bahkan luar negeri, tidak mustahil bahwa iuran 1000 rupiah dari seluruh jiwa warga NU tadi dapat menjadi kenyataan.
Potensi besar itu sekarang mulai digarap dengan serius oleh NU CARE-LAZISNU. Berkat penanganan profesional, sampai pada akhir tahun 2017 ini, NU CARE-LAZISNU telah berhasil mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah warganya hingga hampir mencapai 200 milyar rupiah. Angka tersebut tentu belum dari seluruh warga NU.
Halaqah yang dilaksanakan berbarengan dengan pelantikan pengurus MWC Comal, PAC GP Ansor, PAC IPNU dan IPPNU tersebut diakhiri dengan komitmen kuat dari seluruh pengurus NU Comal dalam memaksimalkan potensi yang ada. Berita Islam Terkini (Riza/rk)