Jaga Nyawa Temanmu, Ikuti Ulama dan Dokter- Hidup adalah kesempatan menanam benih kebaikan untuk bekal menghadap Sang Khaliq. Maka, jagalah nyawamu semaksimal mungkin sehingga kamu punya kesempatan memperbanyak bekal menghadap Sang Khaliq.
Ingat firman Allah QS. Ali Imran 168:
قل فادرؤوا عن أنفسكم الموت إن كنتم صادقين
Katakan (wahai Muhammad), maka tolaklah kematian dari kamu jika kamu termasuk orang yang jujur – benar
Qs. An-Nisa’ 29:
ولا تقتلوا أنفسكم ان الله كان بكم رحيما
Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri sesungguhnya Allah Maha Belas Kasih denganmu
Hadis Nabi memperkuat ini:
وقال الإمام أحمد: عن عمرو بن العاص أنه قال: لما بعثه النبي صلي الله عليه وسلم عام ذات السلاسل قال: احتلمت في ليلة باردة شديدة البرد فاشفقت أن اغتسلت أن اهلك فتيممت ثم صليت باصحابي صلاة الصبح قال: فلما قدمنا علي رسول الله صلي الله عليه وسلم ذكرت ذلك له فقال: صليت بأصحابك وانت جنب ؟ قال: قلت: يا رسول الله إني احتلمت في ليلة باردة شديدة البرد فاشفقت أن اغتسلت أن اهلك فذكرت قول الله عز وجل : ولا تقتلوا أنفسكم ان الله كان بكم رحيما : فتيممت ثم صليت فضحك رسول الله صلي الله عليه وسلم ولم يقل شيئا (ابن كثير جزء ١ ص ٤٣٥).
Imam Ahmad berkata: hadis diriwayatkan Amr bin Ash ketika Nabi mengirimnya dalam perang Tzatu al-Salasil. Amr bin Ash berkata: saya mimpi basah di malam yang sangat dinging, lalu aku takut jika Mandi akan mati, kemudian aku tayammum, lalu aku shalat shubuh dengan teman-temanku. Amr bin Ash berkata: ketika kami sampai kepada Rasulullah, maka saya melaporkan kejadian tersebut. Nabi lalu bertanya: engkau shalat dengan teman-temanmu dalam keadaan jinabat ?
Amr bin Ash berkata: saya menjawab: wahai Rasulullah sesungguhnya aku mimpi basah di malam yang sangat dingin Dan aku takut jika aku Mandi akan bisa mengakibatkan kematian, kemudian aku menyampaikan firman Allah ‘Ajja wa jalla: Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri sesungguhnya Allah dengan kamu Maha belas kasih, kemudian aku bertayammum lalu menunaikan shalat. Rasulullah lalu tertawa Dan tidak berkata apa-apa (Tafsir Ibnu Katsir, juz 1, h. 435).
Dalam disiplin ilmu ushul fiqh, tindakan Nabi “tertawa Dan tidak berkata apa-apa” adalah penetapan (taqrir) Nabi yang memperbolehkan perbuatan tayammum dalam kondisi yang sangat dingin Demi menghindari kematian.
simak artikel terkait Jaga Nyawa Temanmu, Ikuti Ulama dan Dokter di sini
Dalam kitab Tashhil al-Thuruqat dijelaskan:
وان أقر قول غيره جعل – كقوله كذاك فعل قد فعل
وما جري في عصره ثم اطلع – عليه ان أقره فليتبع
Jika Nabi mengakui ucapan orang lain, maka ucapan orang lain tersebut dijadikan seperti ucapan Nabi. Begitu juga tindakan yang dilakukan orang lain (jika diakui Nabi, maka dijadikan seperti tindakan Nabi).
Sesuatu yang terjadi pada Masa Nabi, kemudian Nabi mengetahuinya, maka jika Nabi mengakuinya, maka sesuatu tersebut diikuti.
Menjaga nyawa-jiwa (حفظ النفس) termasuk tujuan utama syariat Islam. Ingat keterangan Imam Ghazali dalam kitab Al-Mustashfa min Ilmi al-Ushul:
لكنا نعني بالمصلحة المحافظة علي مقصود الشرع. ومقصود الشرع من الخلق خمسة: وهو أن يحفظ عليهم دينهم ونفسهم وعقلهم ونسلهم ومالهم. فكل ما يتضمن حفظ هذه الأصول الخمسة فهو مصلحة وكل ما يفوت هذه الأصول فهو مفسدة ودفعها مصلحة (المستصفي للغزالي جزء ٢ ص ٤٨١-٤٨٢).
Maksud saya dengan kemaslahatan adalah menjaga tujuan syara’. Tujuan syara’ yang berkaitan dengan makhluk ada lima: yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, Dan hartanya. Segala ajaran yang bertujuan menjaga Lima tujuan syara’ ini dinamakan kemaslahatan. Setiap Hal yang meniadakan Lima tujuan syara’ ini adalah kerusakan, sehingga menolaknya adalah kemaslahatan (Al-Mustashfa juz 2 h. 481-482).
Penjelasan dalam kitab-kitab fiqh menguatkan keterangan di atas. Dalam kitab Fathul Muin Bab shalat jamaah dijelaskan:
ومن رأي حيوانا محترما يقصده ظالم أو يغرق يلزمه تخليصه وتأخير الصلاة وابطالها إن كان فيها
Orang yang melihat hewan yang dimuliakan (dalam Hasyiyah Ianatut Thalibin dijelaskan maksud hewan muhtarom adalah manusia Dan hewan yang Haram dibunuh) yang akan dianiaya orang jahat, atau tenggelam, maka ia wajib menyelamatkannya Dan mengakhirkan shalatnya, Dan bahkan membatalkan shalatnya jika ia sedang melakukan shalat (Syarah Fathul Muin, h. 56).
Ikuti Petunjuk Ulama Dan Dokter
Di tengah wabah Corona ini, maka Kita umat Islam Dan bangsa Indonesia harus mengikuti petunjuk ulama Dan dokter.
Kita wajib mengikuti ulama yang mendorong Kita melalukan upaya batin dengan banyak meningkatkan ketaqwaan Dan keimanan Kita kepada Allah Dan memohon kepada Allah supaya diselamatkan dari virus Corona ini Dan virus ini segera hilang dari muka bumi.
Hanya Allah Sang Maha Kuasa Dan Maha Menolong. Membaca wirid, shalawat, Dan lain-lain yang diijazahkan Ulama menjadikan jiwa tenang Dan damai dalam naungan ridla Dan petunjuk Allah. Termasuk dalam Hal ini adalah makan bawang merah 3 biji sebagaimana ijazah Habib Luthfi.
Kita juga wajib melaksanakan petunjuk dokter supaya terhindar dari virus ini (bagi yang sehat) Dan supaya bisa sembuh (bagi yang sedang sakit).
Disiplin dalam menjaga Pola hidup sehat, dengan rajin olah raga, cuci tangan menggunakan sabun, tidak datang di tempat keramaian, menghindari kontak dengan pasien Corona, Dan pola makan sehat bergizi, menjadi sangat penting.
Mematuhi perintah dokter dengan diisolasi bagi pasien, melaksanakan terapi intensif, Dan punya semangat Dan optimisme tinggi dalam menjalani Masa terapi menjadi keharusan supaya cepet sembuh.
Hal ini sudah diisyaratkan Imam Syafii:
العلم علمان : علم الفقه للاديان وعلم الطب للابدان
Ilmu ada dua macam. Ilmu fiqh untuk urusan agama Dan ilmu kedokteran untuk urusan kesehatan badan.
Maka, semua Hal harus diserahkan kepada ahlinya. Jika ada orang yang mampu menguasai kedua ilmu ini, seperti Ibnu Sina, Maka ucapannya diikuti dalam agama Dan medis. Namun, jika keahlian seseorang hanya satu bidang, Maka dengarkan Dan patuhi ucapannya dalam bidang keahliannya.
Ingat sabda Nabi:
اذا وسد الأمر إلي غير أهله فانتظر الساعة
Jika sesuatu diserahkan tidak pada ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari).
Optimis
Semua Hal terjadi dengan takdir qadla’ Allah. Maka Kita harus optimis Dan yakin dengan usaha lahir Dan batin sesuai petunjuk ahlinya, bahwa virus Corona ini Akan segera berakhir dengan usaha serius-sungguh-sungguh.
Kejadian di negara lain seperti China, Italia, Dan Korea Selatan menjadi pelajaran berharga bagi Kita bangsa Indonesia bahwa usaha sungguh-sungguh Dan bersatu padu menjadi kunci menghadapi virus Corona ini.
Sebagaimana firman Allah:
إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri.
Maka, Kita harus optimis dengan usaha sungguh-sungguh, pertolongan Allah akan segera datang. Hindari kesombongan Dan teruslah memohon ampunan, pertolongan, Dan kasih Sayang Allah setiap saat, khususnya setelah shalat Lima waktu. Insya Allah Kita selamat, Amiin Yaa Rabbal Alamiin.
Setiap penyakit ada obatnya.
والله اعلم بالصواب
Selasa, 22 Rajab 1441 – 17 Maret 2020
________________
Semoga artikel Jaga Nyawa Temanmu, Ikuti Ulama dan Dokter ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait Jaga Nyawa Temanmu, Ikuti Ulama dan Dokter di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini
Penulis: Fathul Anas
Editor: Anas Muslim