KH. Fajar Abdul Bashir, Ketua LBM PWNU DIY, Pengasuh Pesantren Ar-Risalah Bantul.
Islam adalah sebuah agama yang membawa toleransi dan kasih sayang bukan kekerasan, intoleransi, atau terorisme. Sehingga umat Muslim harus menyebarkan Islam yang sesungguhnya dan mengikuti tradisi toleransi terhadap pemeluk agama berbeda seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, apalagi sesama muslim, meski beda faham. Dengan demikian umat Muslim bisa beribadah di masjid Syiah, Sufi, NU, Muhammadiyah, LDII, dan faham lainnya, bahkan di gereja dan tempat ibadah agama lain.
Islam adalah agama yang mengajarkan kebersamaan bukan kekerasan dan menekankan umat Muslim meski berbeda kelompok tetapi memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama dalam hal akidah dan prisip bersama dalam hal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terkait hubungan Islam dengan agama lain, peristiwa di saat Nabi Muhammad menerima rombongan umat Kristen dari Najran di masjidnya sebagai dasar pokok besarnya toleransi yang diperlihatkan Nabi. Bahkan tak hanya menerima, Nabi Muhammad SAW juga mengizinkan mereka beribadah di dalam masjid dengan menghadap ke arah Jerusalem. Dalam beberapa kesempatam Nabi Muhammad SAW juga menampilkan kemurahan hatinya terhadap sesama termasuk mereka yang tak memeluk agama Islam.
Dalam hal ini, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus duduk bersama menyepakati (konsensus) kebangsaan dan keIslaman. Terhadap faham atau aliran yang tidak menerima falsafah kebangssaan Indonesia berupa Pancasila, pemerintah harus memahamkan dan bahkan bertindak tegas jika mereka tetap tidak menerima Pancasil sebagai filsafat kebangsaan. Karena tanpa kebangsaan, agama, keadilan, kemanusiaan, perdamaian, dan kerukunan tidak akan terwujud.
Bali, 12 November 2017